REPUBLIKA.CO.ID, APIA -- Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Perdana Menteri Samoa Fiame Naomi Mataafa telah menandatangani kesepakatan penguatan hubungan diplomatik. Kerja sama ekonomi dan teknis termasuk dalam kesepakatan tersebut.
“Samoa dan Republik Rakyat China akan terus mengejar kolaborasi yang lebih besar yang akan mewujudkan kepentingan serta komitmen bersama,” kata Pemerintah Samoa dalam sebuah pernyataan, Sabtu (28/5).
Selain kerja sama ekonomi, Wang dan Mataafa juga sempat mendiskusikan tentang penanganan pandemi Covid-19 serta perubahan iklim. Saat ini Wang Yi memang tengah melakukan tur Pasifik. Dia berusaha menjalin dan mencapai kesepakatan dengan 10 negara di kawasan tersebut, terutama di bidang perdagangan dan keamanan.
Sebelum ke Samoa, Wang sudah terlebih dulu mengunjungi Kepulauan Solomon. Setelah kunjungan Wang, Kepulauan Solomon mengumumkan bahwa China berencana membangun pusat pelatihan polisi di negara tersebut. “China selanjutnya akan mempertimbangkan proposal untuk pusat pelatihan polisi dan dukungan terhadap infrastruktur serta aset polisi mengingat lingkungan keamanan negara yang rapuh,” ujar Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon Jeremiah Manele, dikutip laman ABC Online.
Lawatan Wang ke sejumlah negara Pasifik dipandang sebagai tindak lanjut China untuk melebarkan pengaruhnya di kawasan tersebut. Hal itu telah memicu kekhawatiran Australia dan Selandia Baru. Bulan lalu, China dan Kepulauan Solomon telah mengumumkan tentang pakta keamanan baru antara kedua negara.
Pakta tersebut dikhawatirkan membuka pintu bagi China untuk mengerahkan pasukan ke Kepulauan Solomon atau bahkan mendirikan pangkalan militer di sana, tidak jauh dari Australia. Baik China dan Kepulauan Solomon sama-sama menyatakan bahwa tidak ada rencana demikian.
Bersamaan dengan tur diplomatik Wang, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengunjungi Fiji pada Sabtu. Dia bertemu Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama. Menurut Bainimarama, dia melakukan pertemuan luar biasa dengan Penny Wong.
“Fiji bukan halaman belakang siapa pun. Kami adalah bagian dari keluarga Pasifik,” tulis Bainirama lewat akun Twitter pribadinya seraya mengunggah foto pertemuannya dengan Penny Wong.
Pernyataan Bainirama tampaknya merupakan sindiran terhadap Scott Morrison, perdana menteri Australia yang terdepak dalam pemilu pada akhir pekan lalu. Morrison memang pernah menyebut Pasifik sebagai “halaman belakang” Australia.