REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Parade baris-berbaris para personel Angkatan Kepolisian Hong Kong (HKPF) tidak akan lagi menggunakan tata cara Inggris seperti yang dilakukan selama ini. Namun mulai 1 Juli 2022 bersamaan dengan peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke China itu periode HKPF akan melakukan parade jalan kaki ala Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
"Ala PLA ini sebagai simbol perubahan ideologi, mengikis unsur kolonialisme, dan menunjukkan bahwa Hong Kong tidak dapat dipisahkan dari bagian China," kata Kepala Asosiasi Pejabat Junior Kepolisian Hong Kong Lam Chi-wai dikutip media setempat, Selasa (31/5/2022).
Menurut dia, perubahan tata cara tersebut dapat meningkatkan patriotisme jajaran HKPF, memperkuat identitas nasionalisme, dan menumbuhkan rasa cinta kepada Hong Kong. Perubahan tersebut atas bimbingan Garnisun PLA di Hong Kong dan pertama kali dipraktikkan dalam latihan berbaris pada Februari 2021.
Saat itu Garnisun PLA Hong Kong melatih sedikitnya 1.000 personel dari lima unit disiplin HKPF sebagaimana laporan media penyiaran China. Kemudian pasukan pengibar bendera pada upacara pengibaran bendera yang digelar oleh pemerintah Hong Kong pada 1 Juli 2021 sudah mempraktikkan baris-berbaris ala PLA.
Semua inspektur dan taruna yang direkrut HKPF pada Oktober 2021 sudah dilatih berbaris ala PLA. Demikian pula dengan para personel keimigrasian, kepabeanan, pemadam kebakaran, dan instansi lainnya di Hong Kong akan memulai berbaris ala PLA pada 1 Juli mendatang.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Hong Kong terpilih John Lee Ka-chiu menghadap Presiden China Xi Jinping di Beijing, Senin (30/5), setelah menerima sertifikat pengangkatan dari Perdana Menteri Li Keqiang.
"Pemerintah pusat mengesahkan dan percaya penuh kepada Anda," kata Xi.
Lee, mantan Sekretaris Utama Hong Koong yang lama menjabat Kepala HKPF memenangi pemilihan umum calon tunggal beberapa waktu lalu.