REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Kementerian Kesehatan India melaporkan 3.712 infeksi virus corona baru selama dua puluh empat jam terakhir pada Kamis (2/6/2022). Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi dalam hampir sebulan dan terjadi karena kasus yang tercatat di ibu kota keuangan, Mumbai.
Kota itu melaporkan 739 kasus pada Rabu (1/6/2022) malam, lebih dari dua kali lipat jumlah yang tercatat hanya dua hari sebelumnya dengan 318 kasus saja. "Grafik tren Mumbai menunjukkan gelombang diam, varian omicron ringan. Perlindungan yang rentan, tetap awasi rawat inap," kata anggota satuan tugas pemerintah negara bagian untuk Covif-19 Shashank Joshi.
Rawat inap di Mumbai masih rendah dan 96 persen dari kasus yang dilaporkan tidak menunjukkan gejala. "Tidak ada peningkatan rawat inap. Orang-orang mengkarantina diri mereka sendiri di rumah dan memulihkan diri di rumah. Tidak perlu khawatir," kata Menteri Kesehatan negara bagian Rajesh Tope.
Mumbai adalah salah satu kota pertama yang terkena dampak gelombang kedua pandemi yang menghancurkan India pada 2021. Namun berhasil mengatasi karena penanganan krisis yang efisien.
India telah mencatat lebih dari 43 juta kasus dan 524.641 kematian sejak pandemi dimulai.