REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Kementerian Luar Negeri Kuwait memanggil Pelaksana Tugas atau chargé d'affaires Duta Besar Amerika Serikat (AS). Dalam pernyataannya kementerian mengatakan pemanggilan dilakukan setelah kedutaan mengunggah cicitan yang "mendukung homoseksualitas".
"Semua manusia harus diperlakukan dengan hormat dan bermartabat dan harus bisa hidup tanpa ketakutan tidak peduli siapa yang mereka cintai," cicit kedutaan, Kamis (3/5/2022).
"@POTUS juara hak asasi manusia kelompok #LGBTQI," tambah kedutaan dalam cicitan tersebut.
Kuwait mengatakan mereka telah menyerahkan memorandum pada chargé d'affaires yang menyatakan penolakannya atas publikasi cicitan tersebut. Kuwait juga menekankan kedutaan harus menghormat regulasi dan hukum yang diberlakukan Negara Kuwait.
Dalam pernyataan tersebut Kuwait juga mewajibkan kedutaan untuk tidak mempublikasikan cicitan semacam itu. Negara mayoritas muslim termasuk Kuwait memiliki undang-undang yang dapat menghukum homoseksualitas.
Pada 1 Juni lalu Kedutaan Besar Amerika Serikat di Arab Saudi mencicitkan dukungan pada komunitas LGBT. "Selama #Pride2022, @StateDept merayakan kontribusi anggota komunitas LGBTQI+ untuk negara kami. Kami berkomitmen untuk mengakhiri kekerasan, diskriminasi, dan stigma terhadap orang-orang LGBTQI+ di seluruh dunia," cicit kedutaan AS di Arab Saudi.