Jumat 03 Jun 2022 15:26 WIB

Jejak Penguasa Muslim Menyulitkan Nasionalis Hindu India

Muslim modern India sering dihina dan disebut “keturunan Aurangzeb".

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri India Narendra Modi. Muslim modern India sering dihina dan disebut “keturunan Aurangzeb
Foto:

Membenci dan meremehkan penguasa Muslim, khususnya Mughal, adalah ciri khas nasionalis Hindu India. Selama beberapa dekade, kelompok itu telah berusaha untuk menciptakan kembali India yang secara resmi sekuler menjadi negara Hindu.

Mereka berpendapat bahwa penguasa Muslim seperti Aurangzeb menghancurkan budaya Hindu, memaksa pindah agama, menodai kuil, dan mengenakan pajak yang keras pada non-Muslim. Meskipun beberapa sejarawan mengatakan, cerita seperti itu dilebih-lebihkan.

Aurangzeb adalah kaisar Mughal terakhir yang berkuasa yang naik takhta pada pertengahan abad ke-17, setelah memenjarakan ayahnya dan membunuh kakak laki-lakinya. Tidak seperti Mughal lainnya, yang memerintah atas kerajaan besar di Asia Selatan selama lebih dari 300 tahun dan menikmati warisan yang relatif tidak terbantahkan, Aurangzeb adalah salah satu orang yang paling dibenci dalam sejarah India.

Profesor di University of Arizona Richard Eaton mengatakan, Aurangzeb menghancurkan kuil, catatan yang tersedia menunjukkan bahwa jumlahnya sedikit lebih dari selusin dan bukan ribuan, seperti yang telah dipercaya secara luas. Ini dilakukan karena alasan politik, bukan agama.

Eaton menyatakan, kaisar Muslim juga memberikan keselamatan dan keamanan kepada orang-orang dari semua agama. "Singkatnya, dia adalah orang pada zamannya sendiri, bukan zaman kita," kata Eaton menegaskan bahwa kaisar Mughal telah direduksi menjadi "penjahat buku komik".

Tapi bagi para pencela Aurangzeb, dia mewujudkan kejahatan dan tidak lain adalah fanatik agama. Sejarawan sayap kanan Makkhan Lal yang buku-bukunya tentang sejarah India telah dibaca oleh jutaan siswa sekolah menengah mengatakan, bahwa menganggap motif politik saja untuk tindakan Aurangzeb sama dengan pengkhianatan masa lalu India yang gemilang.

Pernyataan tersebut merupakan klaim yang dibuat oleh banyak sejarawan yang mendukung BJP milik Modi atau induk ideologisnya Rashtriya Swayamsevak Sangh yang merupakan gerakan Hindu radikal yang secara luas dituduh memicu kebencian agama dengan pandangan anti-Muslim yang agresif. Mereka mengatakan, sejarah India telah dikikis secara sistematis oleh para distorsionis sayap kiri, terutama untuk memisahkan orang India dari masa lalu peradabannya

 

“Aurangzeb meruntuhkan kuil dan itu hanya menunjukkan kebenciannya terhadap Hindu dan Hindu,” kata Lal. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement