Senin 06 Jun 2022 14:43 WIB

Puluhan Orang Tewas dalam Kebakaran di Gudang Kontainer Bangladesh

Gudang kontainer di Bangladesh terbakar dan menimbulkan ledakan dahsyat

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Gudang kontainer di Bangladesh terbakar dan menimbulkan ledakan dahsyat. Ilustrasi.
Foto: Wikipedia
Gudang kontainer di Bangladesh terbakar dan menimbulkan ledakan dahsyat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA - Sekurangnya 49 orang termasuk sembilan petugas pemadam kebakaran telah tewas dalam kebakaran besar di gudang kontainer Bangladesh. Pihak berwenang hingga Senin (6/6/2022) masih berjuang menilik penyebab kebakaran di sektor industri negara yang menelan korban yang mungkin melebih angka awal.

Upaya pemadaman api di BM Inland Container Depot berlanjut setelah kebakaran terjadi sekitar tengah malam Sabtu pekan lalu menyusul ledakan dalam wadah penuh bahan kimia. Pada Senin pagi, pihak berwenang mulai mengumpulkan sampel DNA dari anggota keluarga yang tewas dalam kebakaran karena luka bakar membuat banyak jasad tidak dapat dikenali.

Baca Juga

Ahli bahan peledak dari militer Bangladesh dipanggil untuk membantu petugas pemadam kebakaran. Ledakan itu menghancurkan jendela-jendela bangunan di dekatnya dan terasa sejauh empat kilometer.

Puluhan korban luka diterbangkan dan dibawa ke rumah sakit khusus di ibu kota, Dhaka. Perdana Menteri Sheikh Hasina mengungkapkan keterkejutannya atas kecelakaan itu dan memerintahkan pengaturan yang memadai untuk perawatan medis bagi yang terluka.

Setelah kebakaran awal, para petugas mendekati wadah bahan peledak. Beberapa ratus pekerja dan puluhan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api ketika ledakan pertama terjadi.

Gudang kontainer ini terletak di dekat Pelabuhan Chittagong utama, sekitar 210 kilometer tenggara ibu kota, Dhaka. Gudang ini merupakan salah satu dari 19 depot serupa di wilayah tersebut.

Kebakaran akhir pekan lalu ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang standar keselamatan pada fasilitas depot industri. Wakil Presiden Bangladesh Freight Forwarders Association, Khairul Alam Sujan, mengatakan kontainer dengan bahan kimia berbahaya disimpan dengan penuh produk garmen siap untuk ekspor.

Dia mengatakan penting untuk menjaga jarak dari wadah dengan bahan kimia berbahaya. Petugas pemadam kebakaran mengatakan lebih dari selusin kontainer memiliki hidrogen peroksida, yang membantu menyebarkan api setelah ledakan, tetapi tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan awal.

Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengatakan dalam laporan 2020 bahwa keselamatan industri di Bangladesh sangat dalam tahap baru lahir. "Kerangka kerja komprehensif yang mencakup semua masalah terkait keselamatan di berbagai sektor, kegiatan ekonomi, dan perusahaan komersial – dengan mengacu pada keadaan darurat seperti Covid-19 – perlu dikembangkan,” katanya.

ILO mengatakan Bangladesh membutuhkan struktur tata kelola keselamatan industri yang kredibel dan akuntabel. Bangladesh memiliki sejarah bencana industri, termasuk pabrik yang terbakar dengan pekerja yang terjebak di dalamnya. Kelompok pemantau menyalahkan korupsi dan lemahnya penegakan hukum.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement