Senin 06 Jun 2022 20:55 WIB

Australia Tawarkan Tenaga Ahli Bangun IKN

Albanese dukung IKN jadi kota yang hijau, ramah lingkungan dan berteknologi tinggi.

 Foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan Presiden Joko Widodo (kiri) dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kanan) mendengarkan pertanyaan dari media selama pertemuan mereka di kompleks istana kepresidenan Bogor di Bogor, Barat Jawa, 06 Juni 2022. Albanese melakukan kunjungan resmi ke Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Foto: EPA-EFE/LAILY RACHEV/INDONESIAN PRESIDENTIAL
Foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan Presiden Joko Widodo (kiri) dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kanan) mendengarkan pertanyaan dari media selama pertemuan mereka di kompleks istana kepresidenan Bogor di Bogor, Barat Jawa, 06 Juni 2022. Albanese melakukan kunjungan resmi ke Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Australia menawarkan teknisi ahli untuk terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur menjadi kota yang hijau, ramah lingkungan dan berteknologi tinggi.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menilai rencana pembangunan IKN merupakan prospek yang luar biasa, serta menandakan arah dan tujuan negara Indonesia.

"Saya dengan senang hati menawarkan teknisi ahli Australia untuk membantu merencanakan kota yang bersih, hijau dan berteknologi tinggi," kata PM Albanese saat memberikan keterangan resmi usai pertemuan bilateral Indonesia-Australia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, yang ditayangkan secara virtual, Senin (6/6/2022).

PM Albanese memandang bahwa Indonesia dan Australia sejalan dalam mewujudkan ketahanan iklim serta memberikan akses yang lebih baik terhadap energi hijau yang terjangkau, andal di seluruh wilayah, dalam upaya transisi ke nol emisi karbon. Oleh karena itu, PM Albanese berharap dapat memajukan kemitraan iklim dan infrastrukturnya dengan dana hibah awal sebesar 200 juta dolar AS.

Ia juga menilai bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk termasuk dalam lima negara dengan PDB terbesar di dunia. Pemerintah Australia pun berkomitmen untuk mengeksplorasi peluang investasi di Indonesia untuk keberlanjutan kerja sama kedua Negara. PM Albanese juga memerintahkan Menteri Perekonomian untuk menjamin dukungan bisnis di kedua pihak.

"Revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi adalah prioritas bagi kami. Itulah sebabnya kami berencana untuk mewujudkan potensi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Australia," kata PM Albanese.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement