REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) memperluas pengobatan menggunakan antiviral oral paxlovid untuk pasien Covid-19 hingga ke fasilitas kesehatan (faskes) swasta terpilih dalam waktu dekat. Dalam pernyataan medianya, Rabu (8/6/2022), Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan kebijakan itu bertujuan untuk memastikan akses yang lebih baik ke pasien Covid-19.
Sebagai informasi, pasien di fasilitas kesehatan swasta bisa mendapatkan paxlovid secara gratis. Namun, pasien masih dikenakan biaya layanan konsultasi dan biaya terkait lainnya yang ditentukan oleh fasilitas kesehatan swasta.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/infografis/aturan-pakai-paxlovid_220218161842-136.jpg)
Sebelumnya, penggunaan obat antivirus paxlovid telah dimulai di fasilitas kesehatan Departemen Kesehatan Malaysia sejak 15 April 2022 untuk pasien Covid-19. Paxlovid adalah obat antivirus oral pertama di Malaysia untuk mengobati pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan sampai sedang atau kategori 2 dan 3.
Prioritas pengobatan paxlovid adalah untuk kelompok pasien Covid-19 berisiko tinggi. Per 5 Juni 2022, total 1.364 orang pasien diberi pengobatan paxlovid dan sembuh total juga tidak ada efek samping yang parah yang dilaporkan.