REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Filipina mengimbau langsung konsumen Jepang agar mau membayar harga lebih tinggi untuk pisang impor pada Rabu (8/6/2022). Permintaan ini dilakukan dalam upaya membantu menanggung lonjakan biaya produksi dalam budi daya buah tersebut.
Menurut sebuah laporan oleh Kedutaan Besar Filipina di Tokyo, harga bahan bakar dan pasokan pertanian mendorong banyak petani ke jurang kebangkrutan. Kondisi ini yang membuat pemerintah meminta konsumen Jepang untuk berbagi beban untuk pisang yang berkelanjutan.
"Tidak realistis dan tidak adil bagi petani pisang Filipina untuk mempertahankan status quo," kata Duta Besar Filipina untuk Jepang Jose C Laurel V.
Produsen telah bernegosiasi dengan pengecer Jepang dan perusahaan perdagangan mengenai harga yang akan lebih mahal. Namun, mereka diberitahu untuk menyampaikan kekhawatiran itu langsung kepada publik Jepang.
Harga pisang Filipina telah stabil selama tujuh tahun, tetapi lonjakan biaya produksi di tengah krisis Ukraina telah membuat margin saat ini tidak dapat dipertahankan. "Kami terkesan bahwa salah satu hal penting yang perlu kami lakukan adalah menjelaskan kepada konsumen mengapa perlu ada kenaikan harga," kata komandan kedua di kedutaan Filipina Robispierre L Bolivar.
Harga melonjak untuk konsumen di Jepang setelah beberapa dekade deflasi, dipercepat oleh penurunan yen ke level terendah 20 tahun, melonjaknya biaya energi, dan kemacetan logistik yang disebabkan oleh krisis di Ukraina.
Harga makanan menjadi fokus khusus, dengan segala sesuatu mulai dari pembuat makanan ringan hingga pabrik bir yang melakukan kenaikan harga pertama kali selama bertahun-tahun. Peneliti Teikoku Databank melaporkan pekan lalu, bahwa harga lebih dari 10 ribu item makanan di Jepang akan naik pada 2022.
Data perdagangan PBB menunjukkan, Jepang tujuan ekspor utama pisang Filipina pada 2020, melebihi pengiriman ke China. Menurut data dari Kementerian Pertanian Jepang, rumah tangga Jepang rata-rata menghabiskan 4.387 yen untuk pisang setahun, lebih banyak daripada buah lainnya.