Kamis 09 Jun 2022 08:46 WIB

WHO Terima Laporan 700 Kasus Hepatitis Misterius dari 34 Negara

38 anak penderita hepatitis akut membutuhkan transplantasi hati dan 10 meninggal.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Spanduk himbauan waspada terhadap Covid-19 dan Hepatitis terpasang di depan Madrasah Muallimat, Yogyakarta, Jumat (20/5/2022). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus memantau laporan hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di seluruh dunia.
Foto:

Direktur Kesehatan Masyarakat Skotlandia, Jim McMenamin, mengatakan, penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan apakah adenovirus yang terlibat telah bermutasi sehingga menyebabkan penyakit yang lebih parah, atau apakah itu dapat menyebabkan masalah "bersamaan" dengan virus lain. Termasuk kemungkinan SARS-CoV-2 atau virus penyebab Covid-19.

 

Dari anak-anak yang terkena hepatitis di Inggris, 75 persen dinyatakan positif adenovirus. Ada juga kemungkinan keterlibatan patogen baru atau paparan racun. Tetapi para ilmuwan mengatakan, penyebaran geografis kasus menunjukkan penjelasan yang lebih mungkin.

 

Hubungan antara munculnya hepatitis misterius dengan vaksin Covid-19 telah dikesampingkan. Karena sebagian besar kasus yang ditemukan di Inggris terjadi pada anak yang tidak divaksinasi Covid-19. Ilmuwan lain mengatakan, penurunan kekebalan akibat berkurangnya pergaulan sosial selama pandemi bisa menjadi salah satu alasan.

 

"Ini mungkin merupakan respons berlebihan terhadap stimulasi sistem kekebalan yang tidak digunakan seperti itu. Ini teori yang bagus," kata konsultan hepatologis dan profesor kedokteran translasi di Imperial College London, Simon Taylor-Robinson.

 

Peringatan kesehatan masyarakat di Amerika Serikat dan Eropa telah meminta dokter untuk mewaspadai kondisi tersebut, dan menguji adenovirus pada anak-anak jika dicurigai terpapar hepatitis. Gejala yang muncul antara lain urin gelap, menguningnya mata dan kulit (jaundice), kelelahan, demam, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, tinja berwarna terang, dan nyeri sendi. Tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan hepatitis, tetapi obat-obatan dapat membantu mengurangi peradangan dan gejala lainnya.

 

Orang tua diminta waspada terhadap gejala tersebut, dan menghubungi profesional kesehatan jika mereka khawatir. Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mendesak warga untuk mencuci tangan dan menjaga kebersihan, seperti menutup mulut serta hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin.

Para ahli mengatakan bahwa peningkatan jumlah kasus hepatitis misterius relatif lambat. Tetapi mereka memperkirakan terjadinya peningkatan kasus. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement