REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan suku cadang senilai 120 juta dolar AS untuk membantu Taiwan mempertahankan kapal perangnya. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, langkah ini akan membantu memastikan kesiapan tempur pulau dalam menghadapi aktivitas yang kerap dilakukan China.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS mengatakan pihaknya telah menyampaikan sertifikasi ke Kongres setelah persetujuan Departemen Luar Negeri bagi penjualan tersebut. Proposal itu diminta oleh kedutaan de facto Taiwan di Washington.
Penjualan tersebut mencakup suku cadang dan perbaikan yang tidak diklasifikasikan untuk kapal dan sistem kapal, teknis logistik, dukungan teknis dan logistik perwakilan pemerintah AS dan kontraktor.
"Penjualan yang diusulkan akan berkontribusi pada keberlanjutan armada kapal permukaan penerima, meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan," kata Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS dalam pernyataan Rabu (8/6/2022) waktu setempat.
Suku cadang akan bersumber dari vendor Angkatan Laut AS yang disetujui dan/atau Stok Angkatan Laut AS. Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan kesepakatan itu diharapkan mulai berlaku dalam waktu satu bulan. Pihaknya juga menyatakan terima kasih kepada AS atas dukungannya dalam membantu Taiwan dapat melindungi dirinya sendiri.
"Mengingat aktivitas kapal perang China yang sering terjadi baru-baru ini di laut dan wilayah udara di sekitar negara kita, suku cadang kapal yang telah disetujui oleh Amerika Serikat untuk dijual akan membantu memelihara peralatan dan konsumsi yang layak dari kapal angkatan laut kita dan memenuhi kebutuhan pertempuran yang sebenarnya untuk kesiapan," katanya.
Tidak ada pihak yang memberikan perincian tentang bagian apa yang akan diterima Taiwan. Sebagian besar kapal perang utama Taiwan dibuat atau dirancang oleh AS.
Pulau yang diperintah secara demokratis itu telah mengeluhkan misi berulang-ulang oleh angkatan udara China di zona pertahanan udaranya, bagian dari apa yang dilihat Washington sebagai upaya Beijing untuk menekan Taipei agar menerima kedaulatannya. Angkatan Laut China juga telah melakukan misi yang semakin teratur di dekat Taiwan.
AS, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan. Namun Washington adalah pendukung terbesarnya dan terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana untuk membela diri.