REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin membandingkan tindakannya saat ini di Ukraina dengan penaklukan Peter the Great atas pantai Baltik. Sejarah Peter terjadi selama perang abad ke-18 melawan Swedia.
Setelah mengunjungi sebuah pameran di Moskow yang didedikasikan untuk ulang tahun ke-350 Tsar Peter the Great, Putin mengatakan hal ini kepada sekelompok pengusaha muda. “Anda mendapat kesan bahwa dengan melawan Swedia, dia meraih sesuatu. Dia tidak mengambil apa-apa, dia mengambilnya kembali. Ketika Peter the Great mendirikan Saint Petersburg dan mendeklarasikannya sebagai ibu kota Rusia, tidak ada negara di Eropa yang mengakui wilayah ini sebagai milik Rusia,” kata Putin dilansir dari Al Arabiya, Jumat (10/6/2022).
“Semua orang menganggapnya sebagai bagian dari Swedia. Tetapi sejak dahulu kala, Slavia telah tinggal di sana bersama orang-orang Finno-Ugric. Ini adalah tanggung jawab kami juga untuk mengambil kembali dan memperkuat," kata Putin, dalam referensi yang jelas untuk serangan Rusia di Ukraina.
“Ya, ada saat-saat dalam sejarah negara kita ketika kita dipaksa untuk mundur. Tetapi hanya untuk mendapatkan kembali kekuatan kita dan bergerak maju,” katanya lagi.
Kekalahan Swedia dalam Perang Utara Besar (1700-1721) menjadikan Rusia kekuatan utama di Laut Baltik dan pemain penting dalam urusan Eropa. Lebih dari tiga abad setelah ia berusaha untuk membawa Rusia lebih dekat ke Eropa, Rusia pada hari Kamis menandai ulang tahun ke-350 Tsar Peter the Great dengan negara yang sangat terisolasi karena konflik Ukraina.
Sejarah mencatat, Peter I pertama kali memerintah sebagai tsar dan kemudian sebagai kaisar dari tahun 1682 sampai kematiannya pada tahun 1725.