REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Presiden Turki pada Ahad (12/6/2022) membantah rumor yang tidak berdasar tentang rencana menggelar pemilu lebih awal. Erdogan menegaskan bahwa pemilu akan diadakan pada pertengahan 2023 sesuai rencana.
Berbicara kepada kaum muda di provinsi timur Van, Recep Tayyip Erdogan menepis desas-desus yang tidak berdasar itu.
"Tidak akan ada pemilihan umum November ini," kata Erdogan, seraya menambahkan bahwa pemilu akan diadakan seperti yang direncanakan "pada Juni tahun depan."
Erdogan mengumumkan akan menjadi kandidat presiden untuk Aliansi Rakyat – aliansi antara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) dan Partai Gerakan Nasionalis (MHP) – pada pemilu Juni 20223.
Erdogan mengincar jabatan ketiganya sebagai presiden Turki dan kedua di bawah sistem pemerintahan presidensial yang baru.