REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Rusia pada Senin (13/6/2022) mengklaim telah menghancurkan beberapa sasaran militer Ukraina selama 24 jam terakhir.
Menyajikan data terbaru tentang kerugian Ukraina dalam perang yang dimulai pada 24 Februari, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov pada konferensi pers di Moskow mengatakan bahwa selama sehari terakhir, pasukan Rusia mencapai titik penempatan sementara untuk “tentara bayaran asing” dan dua baterai peluncur roket ganda dengan rudal berbasis udara presisi tinggi.
Peluncuran rudal itu menghancurkan sebuah titik komando, stasiun radar sistem pertahanan udara Buk-M1, dan 63 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer, kata Konashenkov.
Sebagai hasil dari serangan udara, lebih dari 120 pasukan nasionalis Ukraina dilumpuhkan, dan dua tank, tujuh senjata artileri lapangan, dan 11 kendaraan khusus juga dihancurkan, lanjut dia.
Sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh delapan drone Ukraina sementara pasukan roket dan artileri menghantam 247 area konsentrasi tenaga dan peralatan militer, 13 titik kontrol, 63 posisi tembak artileri, tujuh unit yang bertanggung jawab atas beberapa peluncur roket serta stasiun peperangan elektronik, kata Konashenkov.
Secara total, Ukraina telah kehilangan 201 jet tempur, 130 helikopter, 1.196 kendaraan udara tanpa awak, 338 sistem pertahanan udara, 3.525 tank, 515 peluncur roket ganda, 1.933 senjata lapangan dan 3.583 kendaraan militer dan khusus, sebut dia.
Lebih dari 4.390 warga sipil tewas di Ukraina sejak perang dimulai pada 24 Februari, sementara lebih dari 14 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari 7,3 juta yang telah melarikan diri ke negara lain, menurut angka PBB.