Selasa 14 Jun 2022 12:03 WIB

Taman Nasional Yellowstone Ditutup karena Banjir

Taman Nasional Yellowstone ditutup karena banjir yang dipicu hujan lebat dan gletser

Pada 1 Maret 1872 Yellowstone di Amerika Serikat menjadi taman nasional pertama di dunia.
Foto: lonely planet
Pada 1 Maret 1872 Yellowstone di Amerika Serikat menjadi taman nasional pertama di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat (AS) ditutup karena banjir yang dipicu oleh hujan lebat dan pencairan gletser. Banjir besar ini menghancurkan jalan dan jembatan, serta merambah ke komunitas di sekitarnya.

Taman Nasional Yellowstone yang membentang di bagian barat Negara Bagian Wyoming, Montana dan Idaho, akan ditutup untuk pengunjung. Termasuk mereka yang memesan penginapan dan berkemah, setidaknya hingga Rabu (15/6/2022).

Ini adalah pertama kalinya kelima pintu masuk taman ditutup untuk pengunjung sejak serangkaian kebakaran hutan yang menghancurkan pada 1988. National Park Service (NPS) berupaya mengevakuasi pengunjung dan staf yang tersisa di berbagai lokasi, terutama di bagian utara taman ikonik yang paling parah terkena dampaknya.

"Kemungkinan bagian utara akan ditutup untuk waktu yang cukup lama," kata pengawas taman, Cam Sholly, dalam sebuah pernyataan, dilansir Aljazirah, Selasa (14/6/2022).

Sholly memperingatkan bahwa, banjir yang lebih tinggi dan potensi masalah dengan pasokan air, serta sistem air limbah di daerah yang dikembangkan. "Kami tidak tahu kapan taman akan kembali dibuka. Kami membutuhkan waktu untuk menilai kerusakan di seluruh taman," kata Sholly.

Rekaman udara yang dirilis oleh NPS menunjukkan sebagian besar Jalan Masuk Utara yang berkelok-kelok antara Gardiner dan kantor pusat taman di Pemandian Air Panas Mammoth, Wyoming, tersapu oleh gelombang air banjir di sepanjang Sungai Gardner. Banjir telah memutusk akses jalan ke Gardiner, sebuah kota berpenduduk sekitar 900 orang dan rumah bagi sebagian besar staf Yellowstone, yang terletak tepat di luar Pintu Masuk Utara taman.

Di sebuah kabin di Gardiner, seorang pengunjung Parker Manning dari Terra Haute, Indiana, dapat melihat dari dekat air yang naik dan tepi sungai yang luruh di tengah derasnya banjir di Sungai  Yellowstone tepat di luar pintunya. "Kami mulai melihat seluruh pohon mengambang di sungai, puing-puing," kata Manning kepada The Associated Press.

Banjir menggenangi sebuah jalan di Red Lodge, sebuah kota Montana berpenduduk 2.100 orang yang merupakan titik awal populer untuk rute yang indah dan berliku ke dataran tinggi Yellowstone.  Dua puluh lima mil ke timur laut, tepatnya di Joliet, Kristan Apodaca menyeka air mata saat dia berdiri di seberang jalan dari jembatan yang rusak. Pondok kayu milik neneknya, yang meninggal pada Maret lalu, terendam banjir, begitu pula taman yang menjadi saksi bisu ketika Apodaca dilamar oleh suaminya.

“Saya generasi keenam. Ini adalah rumah kami," ujar Apocada.

Hujan turun tepat saat musim turis meningkat. Biasanya Juni menjadi salah satu bulan tersibuk di Yellowstone karena ada peningkatan pengunjung pada musim panas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement