Selasa 14 Jun 2022 18:48 WIB

Produksi Narkoba di Eropa Meningkat

Eropa tak lagi jadi pasar tetapi kian menjadi pusat narkotika global.

Eropa tak lagi jadi pasar tetapi kian menjadi pusat narkotika global.
Foto: Republika/Prayogi
Eropa tak lagi jadi pasar tetapi kian menjadi pusat narkotika global.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Produksi narkoba sedang meningkat di Eropa, menurut perkiraan dari Badan Obat-obatan Uni Eropa (EMA) pada Selasa (14/6/2022). EMA juga memperingatkan adanya penyebaran zat psikoaktif baru yang dijual dan dikonsumsi di benua itu.

Dalam laporan tahunannya, badan itu mengatakan bahwa bukti baru adanya peningkatan produksi obat mulai bermunculan. Hal ini menegaskan peringatan sebelumnya bahwa benua itu kian menjadi pusat narkotika global dan tidak hanya sebagai pasar.

Baca Juga

"Produksi obat-obatan sintetis terus meningkat di Eropa," tulis laporan itu, mengutip reuters, Selasa.

Lab-lab ilegal di Eropa menghasilkan sejumlah besar amfetamin, metamfetamin dan obat sintetis lain untuk konsumsi lokal dan ekspor ke luar Eropa. Obat-obatan dan bahan kimia untuk memproduksinya sebagian besar masih diimpor dari wilayah lain di dunia, termasuk Amerika Selatan dan Asia. 

Namun, geng-geng kriminal Eropa mulai bekerja sama dengan kartel di luar benua itu untuk memangkas biaya produksi dan penyelundupan, tulis laporan itu, yang didasarkan pada informasi dari badan-badan penegak hukum Eropa. "Lebih dari 350 lab obat sintetis ditemukan dan dibongkar di Eropa pada 2020, tahun terakhir data itu tersedia," tulis EMA dalam pernyataannya.

EMA menambahkan para penegak hukum juga menemukan lebih banyak lab kokaina dan tempat produksi obat baru seperti katinon. Katinon adalah zat kimia mirip amfetamin yang dipercaya merupakan zat aktif utama dalam khat, sejenis tanaman yang telah lama digunakan di Afrika Timur dan semenanjung Arab karena memiliki efek stimulan.

EMA melaporkan, penyelundupan katinon mencatat rekor di Eropa seiring meningkatnya konsumsi obat-obat terlarang baru yang terus muncul di Eropa dengan laju satu per minggu. Sebagian besar lab narkoba yang dibongkar ditemukan di Belgia dan Belanda. Fasilitas produksi juga ditemukan di negara-negara EU lain seperti Republik Ceko, Polandia, dan Jerman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement