Selasa 14 Jun 2022 20:56 WIB

Menlu Retno Tawarkan Tiga Metode Wujudkan Keamanan dan Stabilitas Indo-Pasifik

Perang Rusia-Ukraina menimbulkan dampak geopolitik dan geoekonomi yang luas.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno kembali menekankan pentingnya menjaga stabilitas, perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
Foto:

"Kita menghendaki prinsip atau nilai inklusivitas dan bukan pembendungan (no containment) diterapkan oleh semua negara dalam berinteraksi di kawasan Indo-Pasifik," ujar Retno

"Saya juga tekankan bahwa pembentukan kelompok-kelompok atau minilateralism di kawasan Indo-Pasifik harus menjadi building block untuk menciptakan stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan," ujarnya menambahkan.

Ketiga, Retno menyampaikan bahwa kerja sama nyata harus dikedepankan. Kembali Retno mencontohkan bahwa ASEAN Outlook on the Indo-Pacific menawarkan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi rakyat di kawasan khususnya di bidang maritim, konektivitas, Agenda Pembangunan Berkelanjutan, dan kerja sama ekonomi terutama perdagangan dan investasi.

"Saya garis bawahi bahwa empat bidang kerja sama tersebut mewakili kepentingan semua negara di kawasan yang dapat menyatukan dan tidak memecah belah kepentingan bersama," katanya.

Menurut Retno, kerja sama yang nyata dapat mendorong saling ketergantungan antar negara dan menimbulkan rasa saling percaya. Dukungan Uni Eropa terhadap implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific juga sangat penting.

"Perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik tidak hanya bermanfaat bagi kawasan kita, namun juga bagi dunia secara keseluruhan," tutur Retno. "Sebagai mitra strategis ASEAN, Uni Eropa dapat berperan besar untuk merealisasikan hal ini dengan mengedepankan kerja sama win win atau saling menguntungkan yang bermanfaat bagi semua," imbuhnya.

Retno juga mengajak kembali semua pihak untuk terus menghidupkan ruh multilateralisme, perdamaian, dan kolaborasi.

 

High Level Dialogue on the Indo Pacific diselenggarakan oleh Perancis sebagai Presiden Uni Eropa pada 22 Februari 2022 yang lalu. Kali ini, Senin (13/6/2022) Republik Ceko menjadi tuan rumah dalam rangka menyambut keketuaannya di Uni Eropa yang akan mulai bulan depan atau pada semester kedua 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement