REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel akan membuka perbatasan Taba dengan Mesir mulai 3 Juli. Menteri Transportasi Israel, Merav Michaeli mengatakan, perbatasan tersebut akan dibuka 24 jam setiap hari.
"Pembukaan penyeberangan diharapkan dapat mengurangi kepadatan, memperkuat hubungan dengan tetangga dan sekutu kami (Mesir) dan memungkinkan wisatawan," ujar Michaeli, dilansir Anadolu Agency, Kamis (16/6/2022).
Pembukaan penyeberangan Taba atas permintaan Pemimpin Partai Arab Bersatu, Mansour Abbas. Tujuannya untuk memfasilitasi pergerakan wisatawan dari komunitas Arab di Israel selama libur Idul Adha, dan mengurangi kepadatan di terminal.
Pada 2019, sekitar setengah juta orang Israel menyeberangi penyeberangan Taba ke Semenanjung Sinai Mesir. Jumlah tersebut meningkat 30 persen dari 2018. Mesir dan Israel memiliki perjanjian damai sejak 1979, setelah mereka berperang beberapa kali.
Sebelumnya, sorang pejabat senior Hamas mengatakan Mesir telah berjanji memberikan lebih banyak dukungan kepada Jalur Gaza yang terkepung dan miskin. Pejabat Gaza, Issam al-Daalis, mengatakan, Mesir berjanji untuk mempercepat pelaksanaan proyek perumahan di Jalur Gaza.
Selain itu, pihak berwenang Mesir akan memberikan obat-obatan, peralatan, dan delegasi medis yang berspesialisasi dalam bedah kardiotoraks. Termasuk dokter spesialis lainnya yang dibutuhkan oleh sektor kesehatan Gaza. Mesir juga berjanji meningkatkan jumlah pelancong Gaza melalui penyeberangan Rafah. Sejauh ini sekitar 22 ribu warga Palestina berada dalam daftar tunggu untuk bepergian ke Mesir.