REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah bom meledak di masjid di Afghanistan utara pada Jumat (17/6/2022). Menurut Polisi, ledakan tersebut telah menewaskan seorang jamaah dan melukai tujuh orang lainnya.
"Menewaskan sedikitnya satu jamaah dan melukai tujuh lainnya selama sholat Jumat," kata polisi dilansir Al Arabiya, Jumat (17/6/2022).
Ledakan itu terjadi di provinsi utara Kunduz di sebuah distrik di mana puluhan jamaah meninggal dunia pada April lalu. Mereka juga meninggal dunia akibat ledakan bom serupa. Juru bicara polisi provinsi Qari Obaidullah Abedi mengatakan satu jemaah tewas dalam ledakan Jumat di Masjid Alif Birdi di distrik Imam Shahib.
“Bahan peledak ditempatkan di dalam masjid. Ledakan itu terjadi ketika jamaah sedang melaksanakan sholat Jumat," katanya kepada AFP.
Seorang petugas medis di rumah sakit provinsi mengonfirmasi jumlah korban tewas dan terluka. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pengambilalihan Taliban atas Afghanistan dari pemerintah yang didukung AS tahun lalu telah melihat jumlah pengeboman di negara itu turun. Akan tetapi ISIS terus menargetkan komunitas minoritas dalam serangan. Serangkaian pengeboman melanda negara itu selama bulan suci Ramadhan, yang berakhir di Afghanistan pada 30 April, beberapa di antaranya diklaim oleh ISIS.
Pada 22 April, ledakan di sebuah masjid di distrik Imam Shahib menewaskan sedikitnya 36 jamaah dan melukai puluhan lainnya dalam salah satu serangan paling mematikan yang terjadi sejak Taliban kembali berkuasa. Ledakan itu menargetkan anggota komunitas minoritas Sufi yang sedang melakukan ritual setelah sholat Jumat.
Cabang ISIS regional di Afghanistan yang berpenduduk mayoritas Sunni telah berulang kali menyerang Syiah dan minoritas seperti Sufi yang dianggap sesat. Pejabat Taliban mengklaim pasukannya akan terus mengalahkan ISIS. Namun para analis mengatakan kelompok ekstremis itu merupakan tantangan keamanan utama bagi para penguasa Afghanistan saat ini.