Sabtu 18 Jun 2022 13:17 WIB

WHO: Vaksin Modifikasi untuk Omicron Bisa Jadi Booster

WHO mempertimbangkan vaksin modifikasi Omicron digunakan secara global

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada anak saat vaksinasi massal di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/2/2022). Presiden Joko Widodo meminta percepatan vaksinasi COVID-19 terutama bagi kelompok lansia dan anak-anak di tengah naiknya kasus penularan wabah tersebut termasuk penyebaran varian omicron.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada anak saat vaksinasi massal di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/2/2022). Presiden Joko Widodo meminta percepatan vaksinasi COVID-19 terutama bagi kelompok lansia dan anak-anak di tengah naiknya kasus penularan wabah tersebut termasuk penyebaran varian omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Penasihat Teknis (panel) yang dibentuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin Covid-19 yang dimodifikasi dan menargetkan varian Omicron dapat diberikan sebagai dosis booster untuk memperkuat kekebalan.

"Vaksin yang disesuaikan dengan varian semacam itu dapat bermanfaat bagi mereka yang telah menerima serangkaian suntikan utama," kata panel WHO tentang Komposisi Vaksin Covid-19 dikutip dari Channel News Asia pada Sabtu (18/6).

Kemudian, ia melanjutkan vaksin dapat dipertimbangkan untuk digunakan secara global oleh agensi setelah mereka mendapatkan otorisasi penggunaan darurat atau persetujuan oleh otoritas pengatur nasional yang ketat.

"Pembuat vaksin termasuk Moderna dan Pfizer sedang mengembangkan potensi booster generasi berikutnya yang ditargetkan pada varian Omicron serta strain asli virus corona," kata dia.

Diketahui, Moderna pekan lalu mengatakan versi baru vaksinnya menghasilkan respons kekebalan yang lebih baik terhadap Omicron daripada suntikan asli, sementara European Medicines Agency minggu ini mulai meluncurkan ulasan tentang vaksin Covid-19 yang disesuaikan dengan varian dari Moderna dan Pfizer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement