REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT – Otoritas Penerbangan Sipil (CAA) Oman telah meneken perjanjian transportasi udara dengan pemerintah Indonesia. Tujuannya untuk mengatur aspek operasional dan teknis untuk meningkatkan pergerakan penerbangan antara kedua negara.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Ketua CAA Naif Ali Al Abri, dan Duta Besar Indonesia untuk Oman, Mohamad Irzan Djohan. Dilansir Trade Arabia, Jumat (17/6/2022), kesepakatan ini mencakup 22 item dan lampiran pada rute udara antara kedua negara.
Item tersebut mencakup ketentuan ekonomi, di samping ketentuan kerja sama organisasi dan operasional untuk memungkinkan maskapai penerbangan tertentu dari kedua negara. Juga untuk mengoperasikan tujuh penerbangan untuk penumpang dan kargo ke bandara mana pun di Oman dan Indonesia.
Maskapai-maskapai penerbangan tersebut dapat mengadakan perjanjian kerjasama untuk berbagi kode. Sementara itu, CAA bekerjasama dengan unit pemerintah terkait dan instansi dari sektor penerbangan di Oman, ingin meningkatkan jumlah perjanjian transportasi udara pada periode mendatang.
Perjanjian tersebut akan memungkinkan kegiatan ekonomi dan sosial dengan negara-negara di seluruh dunia. Sebab ini akan berkontribusi untuk meningkatkan aktivitas sektor penerbangan dengan meningkatkan operasi dan menarik perusahaan penerbangan internasional.
Dengan ditandatanganinya Persetujuan Angkutan Udara ini, penerbangan Indonesia dan Oman dapat mengoperasikan layanan angkutan udara internasional berjadwal pada rute yang ditentukan di kedua negara.
"Persetujuan udara ini merupakan payung hukum konektivitas udara yang akan meningkatkan hubungan Indonesia dan Oman, baik people-to-people contact maupun hubungan ekonomi," ujar Dubes Mohamad Irzan Djohan dalam sambutannya pada upacara penandatanganan yang berlangsung di Kantor pusat Civil Aviation Authority (CAA) Oman di Muscat, dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri RI.
Sumber: tradearabia
Ikuti Whatsapp Channel Republika