Ahad 19 Jun 2022 19:25 WIB

Pengiriman Penceramah, Qari dan Imam ke Amerika Serikat untuk Pelayanan Diaspora

Pelayanan keagamaan bagi diaspora Indonesia di AS telah dilakukan oleh individu

Urgensi pengiriman penceramah agama, qari dan imam untuk pelayanan keagamaan di Amerika Serikat sangat dirasakan. Demikian diantara simpulan diskusi Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin bersama KBRI dan diaspora Indonesia di Amerika Serikat Rabu (15/6/2022).
Foto: istimewa
Urgensi pengiriman penceramah agama, qari dan imam untuk pelayanan keagamaan di Amerika Serikat sangat dirasakan. Demikian diantara simpulan diskusi Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin bersama KBRI dan diaspora Indonesia di Amerika Serikat Rabu (15/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC--Urgensi pengiriman penceramah agama, qari dan imam untuk pelayanan keagamaan di Amerika Serikat sangat dirasakan. Demikian diantara simpulan diskusi Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin bersama KBRI dan diaspora Indonesia di Amerika Serikat Rabu (15/6/2022).

Dijelaskan Kamaruddin, Indonesia memiliki banyak qari dan hafizh hasil MTQ dan STQ, juga penceramah agama yang telah mengikuti Peningkatan Kompetensi Penceramah Agama. "Indonesia sangat bisa mengirim tenaga keagamaan yang kemampuannya sangat memadai dan paham keagamaannya wasathiyah (moderat). Sangat cocok dengan kondisi multikulturalisme Amerika," ungkapnya. 

Baca Juga

Pelayanan keagamaan bagi diaspora Indonesia di Amerika Serikat selama ini telah diperankan meski masih terbatas oleh beberapa individu. Melalui organisasi komunitas muslim maupun masjid-masjid yang mereka kelola. 

Sementara itu, Evan, salah seorang diaspora Indonesia di Maryland menyampaikan kebutuhannya terkait pendidikan keagamaan bagi anak-anak keluarga diaspora di negeri Paman Sam itu. "Kami juga butuh ada semacam madrasah pengajian sore untuk pendidikan agama anak-anak kami, dan sangat berharap Kementerian Agama bisa membantu," katanya. 

Pejabat KBRI di Washington menyambut baik dan siap mendukung inisiasi pemenuhan layanan keagamaan ini. Sebagai informasi, saat ini ada 6 masjid di Amerika Serikat (di Maryland, Houston, New York, Philadelphia, Washington DC, dan sebuah pesantren di Connecticut) yang dikelola komunitas Muslim Indonesja. Mereka mengelolanya secara mandiri dan swadaya.

Ali Sibromalisi, Kasubdit Kemitraan Islam pada Bimas Islam menyambut baik rencana kerjasama penguatan layanan keagamaan di Amerika Serikat ini. "Kami menyambut baik dan siap mengawal tindak lanjut rencana kerjasama pelayanan keagamaan ini," katanya. 

Sementara itu, Kementerian Agama baru-baru ini menyeleksi imam masjid untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab (UEA). Hal itu menindaklanjuti MoU Presiden Joko Widodo dengan Amir UEA Syeikh Khalifa untuk mengirimkan 200 imam dari Indonesia ke UEA

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement