REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memprediksi Rusia akan meningkatkan serangan pekan ini. Sementara, pemimpin-pemimpin Uni Eropa mempertimbangkan apakah mendukung upaya Kiev bergabung dengan blok itu dan mendorong Rusia meningkatkan operasinya demi menguasai Ukraina timur.
"Jelas pekan ini kami harus memperkirakan Rusia mengintensifkan aktivitas agresifnya, kami bersiap, kami sudah siap," kata Zelenskyy dalam pidato, Ahad (19/6/2022)malam.
Ukraina mengajukan keanggotaan Uni Eropa empat hari setelah pasukan Rusia menyerbu perbatasan pada bulan Februari lalu. Komisi Eropa yang bertindak sebagai lembaga eksekutif Uni Eropa mengumumkan status kandidat anggota Ukraina.
Pemimpin 27 negara anggota akan mempertimbangkannya pada pertemuan Kamis (23/6/2022) dan Jumat (24/6/2022) mendatang. Diperkirakan blok itu akan mendukung keanggotaan Ukraina walaupun terdapat kekhawatiran dari sejumlah negara. Proses satu negara bergabung ke blok itu perlu waktu bertahun-tahun.
Masuknya Ukraina ke Uni Eropa akan mengganggu salah satu tujuan utama Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang negara itu. Yaitu menjaga agar tetangga Rusia di sebelah selatan dari pengaruh Barat.
Pada Jumat (17/6/2022) Putin mengatakan Moskow tidak "menentang" keanggotaan Ukraina di Uni Eropa. Tapi juru bicara Kremlin mengatakan Rusia memantau dengan seksama pengajuan Kiev terutama mengingat menguatnya kerja sama pertahanan antara negara Uni Eropa.
Di medan perang, pasukan Rusia mencoba untuk menguasai sepenuhnya wilayah timur Donbas. Daerah yang sudah dikuasai separatis Rusia sebelum invasi 24 Februari lalu.
Target utama Moskow dalam serangannya ke wilayah timur Ukraina itu adalah kota industri Sievierodonetsk. Pada Ahad kemarin Rusia mengatakan mereka telah menguasai desa Metyolkine yang terletak di pinggir kota.
Kantor berita Rusia, TASS juga melaporkan banyak pasukan Ukraina yang menyerah di sana. Militer Ukraina mengatakan Rusia "sukses sebagian" di daerah itu.
Pada stasiun televisi Ukraina, Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan serangan Rusia ke Toshkivka yang terletak sekitar 35 kilometer sebelah selatan Sievierodonetsk juga "cukup berhasil." Kota Sievierodonetsk dihuni 100 ribu orang sebelum perang.
Gaidai mengatakan Rusia menguasai "sebagian besar" kota itu tapi tidak seluruh kota usai perang yang sengit. Kebenaran di lapangan belum dapat diverifikasi secara independen.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Rusia dan Ukraina melanjutkan pengeboman besar di sekitar Sievierodonetsk. "Hanya ada sedikit perubahan di garis depan," kata kementerian.
Gaidai mengatakan gedung-gedung permukiman dan rumah pribadi di Kota Lysychansk hancur oleh tembakan Rusia. "Rakyat sekarat di jalan dan di tempat perlindungan bom," katanya.