REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sekretaris Jenderal Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan perang di Ukraina bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Ia mendesak pemerintah negara-negara Barat untuk terus mengirimkan senjata ke pasukan Ukraina.
"Kami harus bersiap pada fakta ini dapat berlangsung bertahun-tahun, kami tidak boleh menyerah mendukung Ukraina," kata Stoltenberg pada surat kabar Jerman Bild am Sonntag, Senin (20/6/2022).
Rusia menggelar invasi yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus". Moskow mengaku tujuannya untuk melucuti senjata Ukraina dan melindungi pengguna bahasa Rusia dari nasionalis berbahaya.
Ukraina dan sekutu-sekutunya di Barat membantah klaim tersebut. Kiev mengatakan klaim itu alasan tanpa dasar dan invasi Rusia tanpa provokasi.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan rudal Iskander pasukannya menghancurkan gudang yang menyimpan senjata dari negara-negara Barat di Kharkiv. Pasukan Rusia mendekati kota terbesar kedua di Ukraina itu.
Kota tersebut sudah mengalami baku tembak sengit sejak awal perang. Pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan Rusia mencoba mengubah Kharkiv sebagai "kota garis depan."
Gubernur wilayah Bryansk di Rusia mengatakan desa perbatasan Suzemka ditembaki dari arah Ukraina. Satu orang terluka dan sebuah pembangkit listrik rusak.
Staf jenderal Ukraina mengatakan Rusia mengerahkan divis rudal anti-pesawat di Bryansk dan menambah tiga batalion gugus taktis untuk melindungi perbatasan di Bryansk dan tetangganya wilayah Kursk.
Mereka menambahkan pasukan Rusia mencoba menghentikan pasukan Ukraina yang bergerak menuju perbatasan. Di aplikasi kirim pesan Telegram Walikota Melitopol mengatakan senjata-senjata Barat membantu pasukan Ukraina maju 10 kilometer menuju kota yang kini dikuasai Rusia itu.
Kementerian Pertahanan Australia mengatakan telah mengirimkan empat dari 14 senjata panggul yang dijanjikan ke Ukraina. Bagian dari paket bantuan senilai 200 juta dolar Australia.
Keputusan Uni Eropa mendukung keanggotaan Ukraina akan membawa negara itu ke jalur yang tepat untuk keluar dari jangkauan Rusia. "Seluruh generasi berperang demi kesempatan melarikan diri dari penjara Uni Soviet dan seperti burung yang bebas, untuk terbang ke peradaban Eropa," kata ketua parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk dalam pernyataannya.