Selasa 21 Jun 2022 10:42 WIB

Taiwan Tuduh China di Balik Situasi Anyar Polemik Penonton Piala Dunia

Penonton Piala Dunia asal Taiwan diberikan opsi Chinese Taipei saat mengisi identitas

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Orang-orang melewati pemasangan bendera Taiwan menjelang perayaan Hari Nasional di Taipei, Taiwan. Penonton Piala Dunia asal Taiwan diberikan opsi Chinese Taipei saat mengisi identitas. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B.TONGO
Orang-orang melewati pemasangan bendera Taiwan menjelang perayaan Hari Nasional di Taipei, Taiwan. Penonton Piala Dunia asal Taiwan diberikan opsi Chinese Taipei saat mengisi identitas. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI - Taiwan menuduh China di balik perkembangan terkini soal polemik daftar kewarganegaraan penonton Piala Dunia 2022 Qatar yang diterapkan oleh panitia penyelenggara setempat dalam laman pengajuan kartu identitas Hayya, yang nantinya juga berlaku sebagai visa masuk. Kini laman tersebut mencantumkan "Chinese Taipei" sebagai opsi kewarganegaraan penonton Piala Dunia 2022.

Padahal tadinya "Taiwan" sempat tercantum, menggantikan "Taiwan, Provinsi dari China" setelah pemerintah Taiwan melancarkan protes. Terma "Chinese Taipei" biasanya dipakai oleh kontingen Taiwan dalam keikutsertaan di kompetisi-kompetisi olahraga internasional sejak 1981 berdasar kesepakatan Resolusi Nagoya yang dicapai dua tahun sebelumnya untuk menghindari polemik politik.

Baca Juga

Penggunaan "Chinese Taipei" tentunya disambut baik oleh Kementerian Luar Negeri China yang mengapresiasi langkah pemerintah Qatar mematuhi Kebijakan Satu Tiongkok dan penanganannya terhadap hal-hal yang relevan sesuai dengan praktik wajar ajang olahraga internasional. Sedangkan Kemenlu Taiwan mengutuk langkah tersebut sembari menyebut panitia Piala Dunia 2022 Qatar gagal menolak tegas intervensi kekuatan politik yang tidak tepat.

Kemenlu Taiwan juga menyatakan China terlibat dalam intimidasi dan telah berulang kali serta secara terang-terangan menggunakan Kebijakan Satu Tiongkok fiktif mereka untuk terus meremehkan Taiwan di dunia internasional dan menciptakan kesan palsu bahwa Taiwan adalah milik China. Pihak panitia Piala Dunia 2022 maupun kantor komunikasi pemerintah Qatar belum melayani permintaan komentar mengenai polemik tersebut. Demikian lansiran Reuters, Selasa (21/6/2022).

Pemerintahan demokratis Taiwan sejak lama menolak klaim kedaulatan China. Taiwan mengatakan hanya penduduk wilayah mereka yang berhak memutuskan masa depan mereka sendiri. China, yang berusaha untuk menegaskan klaim kedaulatannya, telah meningkatkan tekanan kepada negara-negara maupun perusahan-perusahaan multinasional untuk menyebut Taiwan sebagai bagian dari China dalam dokumen maupun situs resmi, dengan frasa seperti "Taiwan, Provinsi dari China" ataupun "Taiwan, China".

Taiwan tidak pernah ambil bagian dalam putaran final Piala Dunia. Untuk edisi 2022, Taiwan tersingkir di putaran kedua kualifikasi zona Asia setelah selalu menelan kekalahan dalam delapan pertandingan. Qatar diketahui tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, seperti kebanyakan negara yang hanya mengakui pemerintah China.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement