REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin (20/6/2022) mengulangi seruannya untuk lebih banyak dukungan dari para donor untuk rakyat Suriah karena kini makin banyak bantuan dibutuhkan.
Dalam sambutannya pada pertemuan Dewan Keamanan, Guterres mengatakan situasi kemanusiaan di Suriah tetap mengerikan bagi jutaan pria, wanita dan anak-anak di seluruh negeri dan kebutuhannya berada pada titik tertinggi sejak dimulainya perang pada Maret 2011.
"Seruan kemanusiaan kami saat ini membutuhkan USD4,4 miliar untuk membantu orang-orang di dalam Suriah dan 5,6 miliar dolar AS lainnya untuk mendukung pengungsi di wilayah tersebut," ucap dia.
"Kami telah membuat langkah besar dalam meningkatkan respons, tetapi lebih banyak yang dibutuhkan. Janji murah hati yang dibuat dalam konferensi donor Brussel VI perlu diimplementasikan," katanya. “Saya mengimbau para donor untuk menindaklanjuti dan meningkatkan dukungan mereka.”
Menurut Sekjen PBB, 14,6 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan 20 juta orang mengalami kerawanan pangan sementara 90 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Beralih ke situasi di barat laut Suriah, Guterres mengatakan 2,8 juta orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, mengungsi dan banyak yang tinggal di kamp atau pemukiman darurat.
"Tanggapan kemanusiaan besar-besaran yang dilakukan PBB dan mitranya di Suriah telah mencegah yang terburuk, tetapi lebih banyak dana diperlukan," jelasnya.
“Makanya saya secara konsisten menyatakan pentingnya menjaga dan memperluas akses, termasuk melalui operasi lintas batas,” ujarnya.