REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senat Amerika Serikat (AS) akan mengambil langkah untuk meloloskan rancangan undang-undang pengendalian senjata api pertama dalam beberapa dekade. Langkah ini didorong dua penembakan massal di negara yang kesulitan menekan kekerasan senjata api.
Senator mempercepat pemungutan suara paket legislasi bipartisan untuk memperketat undang-undang senjata api pemerintah federal. Senat diperkirakan akan menggelar pemungutan suara mengenai undang-undang setebal 80 halaman satu pekan sebelum reses selama dua minggu.
Undang-undang yang terungkap pada Selasa (21/6/2022) kemarin itu tidak jauh dari apa yang diinginkan Partai Demokrat termasuk Presiden Joe Biden. Bila diloloskan maka undang-undang ini akan menjadi langkah terbesar Kongres AS dalam mengatasi kekerasan senjata api.
Legislasi ini terdiri dari pasal-pasal yang membantu negara bagian mengambil senjata dari orang-orang yang dianggap dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Undang-undang ini juga akan mengisi apa yang disebut celah kekasih pria.
Caranya dengan melarang pria pelaku kekerasan pada pasangan tak menikahnya untuk membeli senjata api. Pelaku penembakan massal toko swalayan di New York dan sekolah dasar di Texas merupakan remaja.
Legislasi baru akan mengizinkan negara bagian untuk mengirimkan catatan kejahatan remaja pada sistem pemeriksaan latar belakang untuk pembelian senjata api. Undang-undang ini akan menaikan batas usia untuk dapat membeli senapan semi otomatis dari 18 menjadi 21.
Pelaku penembakan di Texas dan New York berusia 18 tahun yang membeli senjata api mereka sendiri. Ketua Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer mengatakan ia berharap rancangan undang-undang dapat lolos pekan ini.
Sementara Senator Chris Murphy yang memimpin rekan-rekannya di Demokrat untuk membuat kesepakatan dengan Partai Republik menyebut undang-undang itu "legislasi anti-kekerasan senjata api dari Kongres paling signifikan yang diloloskan dalam 30 tahun".
"Ini merupakan terobosan, dan yang paling penting ini terobosan bipartisan," kata Murphy di ruang sidang Senat sebelum mengumumkan undang-undang ini. Ketua Senat dari Partai Republik Mitch McConnell menyebut legislasi itu "paket masuk akal" dan berjanji untuk mendukungnya.