REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Konsumsi listrik di Provinsi Shandong dan Henan di China mencapai rekor tertinggi pada pekan ini. Kenaikan konsumsi listrik didorong oleh penggunaan AC saat gelombang panas menyebar ke seluruh wilayah utara sungai Yangtze.
Beban listrik di jaringan listrik Shandong mencapai 92,94 juta kilowatt pada Selasa (21/6/2022). Jumlah ini melewati puncak pemakaian listrik pada 2020 yaitu sebesar 90,22 juta kilowatt.
Sementara beban listrik di Henan mencapai 71,08 juta kilowatt pada Senin (20/6/2022), melampaui rekor hari sebelumnya yaitu sebesar 65,34 juta kilowatt. Perdana Menteri China, Li Keqiang mengunjungi perusahaan pembangkit listrik termal di provinsi Hebei.
Li mengatakan, China harus meningkatkan kapasitas produksi batu bara untuk mencegah pemadaman listrik. Beberapa wilayah di Hebei serta provinsi terdekat dari Henan dan Shandong telah menghadapi kondisi kekeringan sepanjang Juni.
Pada Rabu (22/6/2022), administrasi meteorologi China mengeluarkan peringatan peringatan suhu tinggi di wilayah di tiga provinsi. Selain gelombang panas di utara China, hujan lebat juga turun di tujuh provinsi di selatan. Sementara pada pekan lalu, tornado melanda kota metropolitan Guangzhou, sehingga memutus aliran listrik terhadap lebih dari 5.400 pengguna.