REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Israel lebih memilih berbelanja di kota-kota Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat karena harga yang lebih murah. Harian Israel Hayom melaporkan, ada tren yang meningkat bahwa sejumlah warga Israel kerap membeli bahan bakar atau berbelanja kebutuhan sehari-hari di kota-kota atau desa-desa Palestina, meskipun ada bahaya besar.
Menurut Israel Hayom, standar hidup dan harga yang tinggi di Israel membuat warga setempat lebih memilih berbelanja di toko-toko Palestina karena harganya relatif murah. Orang Israel menghemat ribuan shekel setiap tahun untuk pembelian bensin dan solar.
Harga satu liter bensin di pompa bensin Palestina lebih murah satu shekel ketimbang di Israel. Sedangkan harga solar di Palestina lebih murah separuh dari harga di Israel.
Selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan pada harga barang-barang kebutuhan pokok lainnya, termasuk makanan. Seorang pemukim Israel dari Yerusalem mengatakan, dia kerap berbelanja di desa-desa Palestina karena bisa menghemat ribuan shekel setiap tahun. Terutama untuk pengeluaran bahan bakar.
"Harganya rendah di wilayah Otoritas Palestina. Ini tidak hanya terkait bahan bakar minyak, tapi banyak komoditas," ujar laporan Israel Hayom.
Dilansir Middle East Monitor, Senin (27/6/2022), petugas keamanan Dewan Pemukiman di wilayah pendudukan Tepi Barat, Shlomo Vaknin, mengatakan, para pemukim tidak memperhatikan bahaya yang mengintai hidup mereka ketika berbelanja di pertokoan Palestina. Mereka hanya mementingkan harga yang lebih murah.
Israel Hayom melaporkan, orang-orang Israel yang pergi berbelanja di wilayah pendudukan Tepi Barat berisiko diserang oleh orang-orang Palestina. Ada bahaya permanen pada kehidupan mereka yang memasuki desa-desa Palestina.
"Banyak orang Israel yang memasuki area Otoritas Palestina, terutama Area A dan Area B, mereka diserang dan diselamatkan oleh tentara Israel," ujar laporan Israel Hayom.