REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Serangan rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan yang ramai di Kota Kremenchuk, Ukraina tengah pada Senin (27/6). Pejabat senior Ukraina mengatakan, serangan tersebut menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 20 orang lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, lebih dari 1.000 orang berada di pusat perbelanjaan pada saat serangan. Rekaman yang diedarkan oleh Presiden Zelenskyy menunjukkan kobaran api besar berkobar di sebuah gedung yang luas, dan asap hitam mengepul ke langit. Namun Reuters tidak dapat segera memverifikasi rekaman tersebut.
"Tidak mungkin membayangkan jumlah korban. Tidak ada gunanya mengharapkan kesopanan dan kemanusiaan dari Rusia," tulis Zelenskiy di Telegram.
Wali Kota Kremenchuk, Vitaliy Meletskiy mengatakan, serangan itu telah menyebabkan kematian dan cedera. Tetapi dia tidak memberikan angka.
Kremenchuk adalah sebuah kota industri berpenduduk 217 ribu jiwa. Sebelum invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, ini adalah lokasi kilang minyak terbesar Ukraina. Sejauh ini belum ada pernyataan dari Rusia terkait serangan tersebut.