REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (28/6/2022) menyatakan bahwa Argentina berada di jalur yang tepat untuk menjadi anggota kelompok ekonomi berkembang, BRICS bersama dengan Iran. Menurut Lavrov Argentina dan Iran adalah kandidat yang layak untuk menjadi anggota BRICS.
"Tentu saja, Argentina dan Iran adalah kandidat yang layak dan dihormati, serta sejumlah negara lain yang juga disebutkan dalam diskusi," kata Lavrov, dilansir Anadolu Agency, Rabu (29/6).
Lavrov menegaskan, proses awal untuk bergabungnya Argentina dan Iran dengan BRICS telah berlangsung. Sementara keputusan akhir mengenai aksesi kedua negara akan diambil melalui konsensus.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengkonfirmasi bahwa, Argentina dan Iran telah secara resmi mempresentasikan aplikasi mereka untuk menjadi anggota BRICS. BRICS adalah sebuah organisasi antar pemerintah dari lima negara berkembang utama yang berupaya mengembangkan dialog dan kerja sama multilateral.
Organisasi ini didirikan pada 2009 oleh Brasil, Rusia, India dan Cina. Merek mengadakan pertemuan puncak perdana di Yekaterinburg, Rusia. Afrika Selatan menjadi anggota BRICS pada 2010.
Saat ini, BRICS menyumbang lebih dari 40 persen populasi dunia dan sekitar 26 persen ekonomi global. Pekan lalu, Presiden Argentina, Alberto Fernandez mendorong negaranya untuk menjadi anggota BRICS. "Kami bercita-cita untuk menjadi anggota penuh dari kelompok negara yang telah mewakili 42 persen dari populasi dunia dan 24 persen dari produk domestik bruto global," ujarnya.
Fernandez menggarisbawahi keinginan Argentina untuk bergabung dengan BRICS. Dia menegaskan bahwa, Argentina ingin bergabung dengan BRICS dan menawarkan kontribusinya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika