Rabu 29 Jun 2022 22:53 WIB

Zelenskyy Peringatkan NATO, Rusia Ingin Atur Tatanan Dunia

Ukraina membutuhkan senjata yang lebih canggih dan uang untuk mempertahankan diri.

Pertemuan empat mata antara Presiden Jokowi dengan Presiden Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv.
Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pertemuan empat mata antara Presiden Jokowi dengan Presiden Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bahwa ambisi Rusia tidak hanya berhenti di Ukraina. Oleh karena itu, perang ini bukan hanya sekadar invasi yang dilakukan Moskow.

"Ini bukan perang yang dilancarkan oleh Rusia hanya untuk melawan Ukraina. Ini adalah perang untuk hak memerintah kondisi di Eropa---untuk mengatur tatanan dunia di masa depan," kata dia dalam pidato virtual yang disampaikan pada KTT NATO di Madrid, Rabu.

Baca Juga

Zelenskyyy mengatakan Ukraina membutuhkan senjata yang lebih canggih dan uang untuk mempertahankan diri dalam perang melawan Rusia.

Biaya yang dibutuhkan Ukraina untuk melawan invasi Rusia adalah sekitar lima miliar dolar AS (Rp74,3 triliun) per bulan."Dukungan keuangan untuk Ukraina sekarang tidak kalah pentingnya dengan bantuan senjata. Kami membutuhkan sekitar lima miliar dolar per bulan ---dan itu adalah hal mendasar. Inilah yang dibutuhkan untuk pertahanan, untuk keamanan."

Dia mengatakan Ukraina juga membutuhkan rudal modern dan sistem pertahanan udara untuk melawan artileri Rusia."Dengan memberikannya kepada kami, Anda benar-benar dapat mematahkan taktik Rusia untuk menghancurkan kota-kota dan meneror warga sipil," kata dia.

Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan apa yang disebutnya nasionalisme anti Rusia yang dikobarkan oleh Barat.Sementara, Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.

Zelenskyy mengatakan Rusia tidak ingin berhenti mengambil wilayah Ukraina selatan atau wilayah Donbas di Ukraina timur, tempat pertempuran terberat selama perang sedang berlangsung."Ia ingin mengambil kota demi kota di Eropa, yang oleh kepemimpinan Rusia dianggap miliknya dan bukan negara merdeka. Ini adalah tujuan nyata Rusia," kata Zelenskyy.

"Pertanyaannya adalah - siapa yang selanjutnya untuk Rusia? Moldova? Negara-negara Baltik? Polandia? Jawabannya adalah semuanya."

Lebih lanjut,Zelenskyy mengatakan bahwa sementara NATO sedang mengadaptasi strategi untuk keamanan masyarakat dan negara anggotanya, Ukraina tengah menderita akibat rudal jelajah, penyiksaan, pembunuhan anak-anak, dan pemerkosaan perempuan.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement