REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pada Rabu (29/6/2022), China telah menjadi lebih tegas dan lebih bersedia untuk menantang aturan serta norma internasional. Dia mendesak penggunaan diplomasi dan hubungan ekonomi untuk membangun hubungan di wilayah Indo-Pasifik.
Dalam pidato di KTT NATO Madrid, Ardern mengatakan ketahanan kawasan Indo-Pasifik harus diperkuat melalui hubungan dan arsitektur ekonomi daripada militerisasi. Selandia Baru telah memperkuat posisinya baru-baru ini pada keamanan dan kehadiran China yang berkembang di Pasifik Selatan. Kejelasan posisi ini sebagian karena penandatanganan pakta keamanan antara China dan Kepulauan Solomon.
Ardern juga mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Dia menyoroti pentingnya aturan internasional dan memperingatkan terhadap perlombaan senjata baru.
"Kita harus berdiri teguh pada aturan berbasis aturan, menyerukan keterlibatan diplomatik dan berbicara menentang pelanggaran hak asasi manusia setiap saat kapan dan di mana kita melihatnya,” kata Ardern.
Selandia Baru bukan anggota NATO, tetapi merupakan mitra aliansi pertahanan Barat dan kadang-kadang pasukan Selandia Baru telah mendukung operasi yang dipimpin NATO. Dalam beberapa bulan terakhir ini telah berkontribusi pada Dana Perwalian NATO untuk operasi di Ukraina. Ardern juga mengambil sikap tegas terhadap invasi ke Ukraina, menerapkan sanksi dan mengirim dukungan pertahanan ke Eropa.