Puluhan ribu demonstran berbaris selama kunjungan Xi lima tahun lalu, tetapi tidak ada protes yang diharapkan kali ini karena keamanan kota yang meningkat. Terlebih lagi politisi oposisi dan aktivis demokrasi yang paling vokal di penjara atau pengasingan diri.
Anggota Liga Sosial Demokrat pro-demokrasi mengatakan, mereka membatalkan rencana demonstrasi setelah petugas keamanan nasional memperingatkan untuk tidak memprotes selama kunjungan Xi kali ini. Beberapa jurnalis dilarang meliput upacara tersebut, dengan pihak berwenang mengutip persyaratan keamanan.
Setelah Xi memulai kunjungan pertamanya ke kota itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, China telah gagal memenuhi komitmennya untuk menghormati pengaturan "Satu Negara, Dua Sistem". Padahal aturan itu berdasarkan kesepakatan yang mengakhiri kolonial Inggris pada 1997.
Johnson mengatakan, London akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menahan Beijing pada komitmennya. Sementara Blinken mengatakan, Washington berdiri dalam solidaritas dengan warga Hong Kong dan memperkuat seruan agar kebebasan yang dijanjikan untuk dipulihkan.
"Pihak berwenang telah memenjarakan oposisi menggerebek organisasi media independen, melemahkan lembaga demokrasi, menunda pemilihan. Mereka telah melakukan semua ini dalam upaya untuk menghilangkan apa yang telah dijanjikan kepada warga Hong Kong," kata Blinken.