“Kami siap untuk sepenuhnya memenuhi permintaan pupuk nitrogen, fosfat, dan kalium dari Indonesia dan negara-negara sahabat lainnya serta bahan baku untuk produksinya,” ucap Putin dalam konferensi pers bersama Presiden Indonesia Joko Widodo dalam keterangan Kremlin pada Jumat (1/7/2022)

Seperti diketahui, kata Putin, pangsa Rusia di pasar dunia pupuk mineral adalah 11 persen, dan untuk beberapa jenis pupuk lebih dari 20 persen. Tahun lalu, Rusia mengirimkan 37 juta ton produk ini ke luar negeri. 

“Kami tentu saja berniat untuk terus memenuhi kewajiban kontrak kami secara cermat untuk memasok bahan makanan, pupuk, serta energi dan barang penting lainnya. Dalam hal ini, kami menganggap sangat penting untuk memulihkan rantai pasokan yang telah terganggu oleh sanksi,” terang Putin.

Putin lalu menuding ketidakseimbangan di pasar pangan merupakan konsekuensi langsung dari kebijakan makroekonomi negara-negara barat.

Negara-negara Barat, kata Putin, makin mengacaukan produksi pertanian global dengan memberlakukan pembatasan pasokan pupuk Rusia dan Belarus, mempersulit ekspor biji-bijian Rusia ke pasar dunia, mempersulit asuransi kapal kargo kering yang membawa biji-bijian dan untuk melakukan pembayaran bank atas kontrak perdagangan.

“Izinkan saya menekankannya sekali lagi: Rusia telah dan tetap menjadi salah satu produsen dan eksportir makanan utama dunia,” imbuh Putin.

Menurut Putin, produk pertanian Rusia dipasok ke 161 negara di dunia. Tahun lalu, Rusia mengekspor lebih dari 43 juta ton sereal, termasuk 33 juta ton gandum saja.

“Tahun ini, kami memprediksi panen biji-bijian yang baik, yang akan memberi kami kesempatan untuk meningkatkan pasokan kami ke pasar luar negeri — hingga 50 juta ton produk terkait,” kata Putin.