REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Walikota Mykolaiv, Oleksandr Senkevich, mengatakan terdengar suara ledakan keras di kota Ukraina itu. Hal ini ia sampaikan dalam unggahan di aplikasi kirim pesan Telegram.
"Terdengar suara ledakan keras di Kota! Diam di dalam tempat perlindungan!" tulis Senkevich, Sabtu (2/6).
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab ledakan tersebut. Laporan itu belum dapat diverifikasi secara mandiri.
Terdengar suara sirene udara di seluruh wilayah Mykolaiv sebelum ledakan terdengar. Pada Jumat (1/7) kemarin, rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen dan dua kamp liburan di dekat pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina.
''Serangan itu menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai puluhan lainnya,'' kata pihak berwenang Ukraina.
Satu rudal menghantam gedung di desa Serhiivka di distrik Bilhorod-Dnistrovskyi sekitar pukul 01:00 waktu setempat (05.00 WIB). Pejabat darurat wilayah Odesa, Ihor Budalenko, mengatakan kepada televisi lokal bahwa serangan tersebut menelan 16 korban jiwa.
Sementara, sebanyak 41 orang berhasil diselamatkan. Budalenko mengatakan pekerjaan penyelamatan masih berlangsung untuk menemukan orang-orang yang masih terjebak di gedung tempat 152 orang tinggal.
Serhiy Bratchuk, juru bicara pemerintah daerah Odesa, mengatakan rudal juga menghantam dua kamp liburan di dekatnya. Gubernur wilayah Odesa, Maksym Marchenko, lewat unggahan Telegramnya menyebutkan total korban tewas sebanyak 18 orang dengan 31 orang dirawat di rumah sakit.
Dia mengatakan Rusia telah menggunakan rudal Kh-22 era Soviet. Semua serangan rudal tersebut datang dari arah Laut Hitam. Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi rincian insiden tersebut.