REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam penembakan massal di sebuah pusat perbelanjaan di Copenhagen, Denmark. Salah satu saksi mata mengatakan ia bersembunyi di kamar mandi kecil bersama banyak orang.
"Saya dan teman saya, tiba-tiba mendengar suara tembakan, saya mendengar sekitar sepuluh tembakan dan kemudian berlari secepat mungkin dalam toilet. Kami berdesak-desakan di dalam toilet kecil bersama sekitar 11 orang lainnya," kata seorang saksi mata bernama Isabell pada stasiun televisi DR, Senin (4/7/2022).
Serangan yang terjadi pada Ahad (3/7/2022) sore waktu setempat itu terjadi satu pekan setelah penembakan di Norwegia, tetangga Denmark. Dalam peristiwa itu seorang pelaku tunggal membunuh dua orang di Ibukota Oslo.
Dalam laporan Lembaga Intelijen dan Keamanan Denmark asesmen terbaru menyatakan ancaman teroris yang masuk ketegori "serius" di negara itu berasal dari "milisi ekstremis Islam". Ancaman dari ekstremis sayap-kanan di Denmark masuk kategori "umum" artinya terdapat kemungkinan atau niat rencana serangan.
Serangan milisi Denmark terakhir terjadi pada 2015 lalu ketika dua orang tewas dan enam petugas polisi terluka ketika seorang penembak tunggal menembak dan membunuh seorang pria di luar pusat balai budaya, tempat perdebatan kebebasan berbicara digelar.
Pelaku kemudian membunuh seorang lagi di luar sinagog Yahudi di pusat kota Copenhagen. Pelaku tewas dalam baku tembakan dengan polisi.
Polisi mengatakan konser Harry Styles di Copenhagen yang digelar tidak jauh dari lokasi penembakan Ahad dibatalkan.
"Pikiran dan simpati terdalam kami bersama para korban, keluarga mereka dan semua yang terdampak dengan tragedi ini," kata Ratu Margrethe dan Putra Mahkota Denmark, dalam pernyataan mereka.
Pelaku akan menjalani tanya-jawab di hadapan hakim pada Senin ini.