Senin 04 Jul 2022 19:59 WIB

Ukraina Klaim Kembali Kibarkan Bendera di Pulau Ular

Penarikan Rusia dari Pulau Ular dapat melonggarkan blokadenya di pelabuhan Ukraina.

Gambar dari Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran umum Pulau Ular, di Laut Hitam, pada Kamis 30 Juni 2022.
Foto: Satellite image ©2022 Maxar Technologies via
Gambar dari Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran umum Pulau Ular, di Laut Hitam, pada Kamis 30 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ukraina menyatakan telah mengibarkan kembali benderanya di Snake Island/Pulau Ular di Laut Hitam. Militer Ukraina menyebut, hal itu dilakukan usai pasukan Rusia menarik diri dari pos strategis pekan lalu.

"Operasi militer telah selesai, dan wilayah (Pulau Ular) telah dikembalikan ke yurisdiksi Ukraina," kata Natalia Humeniuk, juru bicara komando militer selatan Ukraina pada konferensi pers.

Baca Juga

Beberapa analis mengatakan, penarikan Rusia dari Pulau Ular di lepas pantai barat daya Ukraina dapat melonggarkan blokadenya di pelabuhan Ukraina. Tetapi, seorang diplomat asing yang berbasis di Kyiv mengatakan kepada Reuters, itu masih belum cukup untuk memungkinkan transit yang aman dari biji-bijian Ukraina.

"Rusia masih memiliki kemampuan (kapal militer, sistem pertahanan pesisir dan superioritas udara) yang akan memungkinkan mereka untuk melarang jalur pelayaran,” kata diplomat itu.

Untuk membuka blokir pelabuhannya sehingga dapat mengirimkan biji-bijian, Ukraina membutuhkan dukungan sekutu, lanjut diplomat itu.

Rusia mengatakan telah menarik diri dari Pulau Ular pada Kamis sebagai "isyarat niat baik" untuk menunjukkan bahwa itu tidak menghalangi upaya PBB untuk membuka koridor kemanusiaan yang memungkinkan pengiriman biji-bijian dari Ukraina. Ukraina mengatakan telah mengusir pasukan Rusia setelah serangan artileri dan rudal.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement