REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy mengatakan pada Senin (4/7/2022), Ukraina mengadakan pembicaraan dengan Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjamin jaminan ekspor biji-bijian dari pelabuhan negara itu. Dia meminta jaminan keamanan kapal, sebab tidak mempercayai Moskow.
"Pembicaraan sebenarnya sedang berlangsung sekarang dengan Turki dan PBB (dan) perwakilan kami yang bertanggung jawab atas keamanan biji-bijian yang meninggalkan pelabuhan kami," ujar Zelenskiyy mengatakan pada konferensi pers bersama Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson.
"Ini adalah hal yang sangat penting bahwa seseorang menjamin keamanan kapal untuk negara ini atau itu - selain Rusia, yang tidak kami percayai. Oleh karena itu, kami membutuhkan keamanan untuk kapal-kapal yang akan datang ke sini untuk memuat bahan makanan," katanya.
Zelenskiyy mengatakan, Ukraina bekerja langsung dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam masalah pengiriman biji-bijian itu. PBB dinilai memainkan peran utama, bukan sebagai moderator.
Ukraina merupakan salah satu pengekspor biji-bijian terkemuka dunia, menuduh Rusia menghalangi pergerakan kapalnya. Zelenskiyy mengatakan, 22 juta ton biji-bijian terhenti saat ini dengan panen lebih lanjut sekitar 60 juta ton diperkirakan tersedia pada musim gugur.
Rusia membantah menghalangi pergerakan biji-bijian. Moskow mengatakan, Kiev harus disalahkan atas kurangnya pergerakan, sebagian karena operasi penambangan di pelabuhannya.
Ukraina juga menuduh Rusia mencuri gandum dari gudangnya dan membawanya ke luar negeri, baik ke wilayah yang diduduki Rusia, Rusia sendiri, atau negara lain. Seorang pejabat Turki pada Senin mengatakan, Turki telah menghentikan sebuah kapal kargo berbendera Rusia di lepas pantai Laut Hitam. Ankara pun sedang menyelidiki klaim Kiev bahwa kapal itu membawa gandum curian.