Selasa 05 Jul 2022 15:39 WIB

Perayaan Fourth of July Berubah Jadi Kekacauan Berdarah di Chicago

Pada awalnya, orang-orang mengira seseorang tengah menembakkan kembang api.

Polisi dari beberapa kotamadya setempat termasuk Polisi Negara Bagian Illinois menggeledah pusat kota Highland Park setelah penembakan massal pada parade Empat Juli Senin, 4 Juli 2022 di Chicago.
Foto:

Istri Martinez segera menggendong anak mereka yang berusia tiga tahun dan mereka mulai berlari menyelamatkan diri. Keluarganya kembali ke rumah orang tuanya, mengunci pintu, dan menonton berita.

"Saya tidak bisa memahami semuanya. Semua penembakan harus dihentikan," ujar dia.

Seorang guru di sinagog dan seorang pria berusia 70-an merupakan di antara mereka yang tewas dalam penembakan massal pada parade 4 Juli tersebut. Keduanya datang dari Meksiko untuk mengunjungi keluarganya.

Nicolas Toledo adalah korban pertama yang diidentifikasi pada Senin malam. "Kakek saya Nicolas Toledo, ayah dari delapan anak dan kakek dari banyak cucu meninggalkan kami pagi ini 4 Juli, apa yang seharusnya menjadi hari keluarga yang menyenangkan berubah menjadi mimpi buruk yang mengerikan bagi kami semua," kata cucunya, Xochil Toledo.

photo
Pita (garis) polisi digantung di sudut Central Avenue dan Green Bay Rd., di Highland Park, Illinois, pinggiran Chicago, Senin, 4 Juli 2022, setelah penembakan massal di parade Highland Park Fourth of July. - (AP Photo/Nam Y. Huh)

Keluarga Toledo membuat halaman di layanan crowdfunding GoFundMe untuk mengumpulkan uang guna mengirim jenazahnya kembali ke negara asalnya, Meksiko. Halaman itu telah mengumpulkan lebih dari 33.000 dolar AS (Rp 494 juta), pada Selasa pagi.

Toledo, berusia 70-an, telah mengunjungi keluarganya selama sekitar sebulan terakhir. Dia menghabiskan hari-hari terakhirnya dengan berenang dan memancing dan berada di antara kerabat, kata keluarganya kepada media. Kerabat Toledo terluka dalam penembakan itu tetapi diperkirakan selamat, CBS Chicago melaporkan.

Orang lain yang tewas dalam penembakan itu adalah Jacki Sundheim, seorang guru di sinagog Highland Park. Jemaat Pantai Utara Israel mengkonfirmasi kematiannya dalam sebuah email kepada jemaat.

"Tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan kedalaman kesedihan kami atas kematian Jacki dan simpati untuk keluarga dan orang-orang terkasihnya," kata sinagoge.

 

"Karya Jacki, kebaikan, dan kehangatan Jacki menyentuh kita semua, mulai dari mengajar di Gerbang Pembelajaran Prasekolah hingga membimbing tak terhitung di antara kita melalui saat-saat suka dan duka dalam hidup, semua ini dengan dedikasi yang tak kenal lelah," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement