REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA - Perang saudara Nigeria pecah pada 6 Juli 1967 silam. Kala itu pasukan Nigeria menyerang pasukan pemberontak di wilayah tenggara Nigeria yang ingin memisahkan diri dan membentuk negara bernama Republik Biafra.
Dilansir laman History, Rabu (6/7/2022), Nigeria memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1960. Namun enam tahun kemudian, Hausa Muslim di Nigeria utara mulai membantai Igbo Kristen di wilayah tersebut.
Hal ini mendorong puluhan ribu Igbo melarikan diri ke timur, di mana orang-orang mereka adalah kelompok etnis yang dominan. Igbo meragukan bahwa pemerintah militer Nigeria yang menindas akan memungkinkan mereka untuk berkembang atau bahkan bertahan.
Pada 30 Mei 1967, pemimpin pasukan pemberontak, Letnan Kolonel Odumegwu Ojukwu dan perwakilan non-Igbo lainnya di wilayah tersebut mendirikan Republik Biafra, yang terdiri dari beberapa negara bagian Nigeria. Setelah upaya diplomatik Nigeria gagal untuk menyatukan kembali negaranya, perang pun pecah antara Nigeria dan Biafra pada 6 Juli 1967.
Pasukan Ojukwu membuat beberapa kemajuan awal, tetapi kekuatan militer Nigeria yang unggul secara bertahap mengurangi wilayah Biafra. Negara kehilangan ladang minyak sebagai sumber pendapatan utamanya dan tanpa dana untuk mengimpor makanan.
Akibatnya diperkirakan satu juta warga sipilnya meninggal akibat kekurangan gizi parah. Pada 11 Januari 1970, pasukan Nigeria merebut ibu kota provinsi Owerri, salah satu benteng terakhir Biafra. Ojukwu pun terpaksa melarikan diri ke Pantai Gading. Empat hari kemudian, Biafra menyerah kepada Nigeria.