Sabtu 09 Jul 2022 02:35 WIB

Presiden Yoon Ucapkan Belasungkawa Atas Meninggalnya Shinzo Abe

Presiden Korsel mengungkapkan belasungkawa atas kematian Shinzo Abe

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
residen Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengungkapkan belasungkawa atas kematian mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe
Foto: AP/Shizuo Kambayashi, File
residen Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengungkapkan belasungkawa atas kematian mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengungkapkan belasungkawa atas kematian mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe, Jumat (8/7/2022). Abe sempat dilarikan ke rumah sakit setelah ditembak oleh seorang pria bersenjata selama kampanye pukul 11.30 waktu setempat hari ini.

"Saya menyampaikan belasungkawa dan ketabahan untuk keluarga yang ditinggalkan dan orang-orang Jepang atas kematian perdana menteri terlama dalam sejarah konstitusi Jepang yang merupakan politisi yang dihormati," kata Yoon dalam sebuah pesan kepada istri Abe, Akie Abe seperti dikutip laman Yonhap, Jumat.

Abe dinyatakan meninggal pada sore hari, beberapa jam setelah ditembak saat berpidato di sebuah jalan di Nara, Jepang barat. Yoon juga mengutuk penembakan tersebut sebagai tindakan kejahatan yang tidak dapat diampuni.

Ia menyatakan kesedihan dan keterkejutan yang mendalam atas insiden ini. Kementerian luar negeri Korsel juga menyuarakan kesedihan dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan Abe dan orang-orang Jepang.

Baca juga : Shinzo Abe, PM Jepang Terlama yang Mundur karena Alasan Kesehatan

"Pemerintah kami mengutuk keras penembakan itu sebagai tindakan kriminal kekerasan yang tidak dapat diterima dalam hal apapun," kata juru bicara kementerian Choi Young-sam dalam sebuah pernyataan.

Pelaku penembakan Abe langsung ditangkap oleh petugas keamanan setelah menembak sebanyak dua kali ke arah Abe. Ia teridentifikasi bernama Tetsuya Yamagami, (41 tahun) yang disinyali menggunakan senjata rakitan.

Menurut laporan Fuji TV, Yamagami adalah penduduk Nara. Dia merupakan mantan anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang yang juga dikenal sebagai Angkatan Laut Jepang. Fuji TV mengonfirmasi bahwa senjata yang digunakan Yamagami adalah rakitan.

NHK, dalam laporannya mengungkapkan, kepada tim penyidik Yamagami mengakui bahwa dia tidak senang dengan Abe. Saat melakukan aksinya, Yamagami memang berniat membunuh mantan perdana menteri Jepang dua periode, yakni pada 2012-2020.

Baca juga : CSIS: Kemungkinan Kecil Kasus Shinzo Abe Terjadi pada Pemilu Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement