REPUBLIKA.CO.ID,KIEV -- Pejuang Ukraina bertempur menahan pasukan Rusia di beberapa medan sekaligus. Sementara itu usai Pertemuan Menteri Luar Negeri G20, Amerika Serikat (AS) mendesak Cina bergabung dengan Barat untuk menentang invasi Rusia.
Gubernur Donetsk mengatakan Rudal yang menghantam barat daya Kota Kharkiv melukai tiga orang warga sipil. Tampaknya Rusia memfokuskan serangannya di Luhansk dan Donetsk. Dua provinsi itu bagian dari daerah industri Donbas.
Donbas dikuasai separatis pro-Rusia sejak awal perang pada Februari lalu. Pada Sabtu (9/9/2022) pemerintah Ukraina melaporkan serangan tersebut. Sementara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Moskow mengumpulkan pasukan cadangan di sekitar perbatasan dengan Ukraina.
Di aplikasi kirim pesan Telegram, Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan rudal Rusia menghantam Druzhkivka, kota yang berada di belakang garis depat pertempuran. Dilaporkan terdapat tembakan ke arah pusat pemukiman warga.
"(Pasukan Rusia) menembakan sepanjang garis pertempuran," kata Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai di Telegram.
Ia menambahkan serangan balik Ukraina yang mengincar gudang senjata dan amunisi memaksa Moskow menahan serangan mereka. Rusia yang mengklaim telah mengusai seluruh Provinsi Luhansk pekan lalu membantah mengincar warga sipil.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memecat memecat beberapa pejabat tinggi perwakilan Kiev di beberapa negara. Termasuk diplomat yang bertugas di Jerman yang kerap mendesak Eropa membantu negaranya.
Dalam dekrit Sabtu (9/9/2022) tidak disebutkan apakah mereka akan dipindahkan ke posisi baru. Diplomat yang diberhentikan antara lain duta besar Ukraina untuk Jerman, India, Republik Ceko, Norwegia dan Hungaria.
Tidak disebutkan juga alasan pemecatannya. Zelenskyy meminta para diplomatnya menarik bantuan internasional dan bantuan militer saat Ukraina menahan invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Hubungan Kiev dengan Jerman cukup sensitif. Pasalnya perekonomian terbesar di Eropa itu sangat tergantung pada pasokan energi dari Rusia.