REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO -- Serbia, yang sepenuhnya bergantung pada pasokan gas dari Rusia, berencana membeli gas dari Azerbaijan pada 2023 ketika jalur pipa ke Bulgaria diharapkan sudah terhubung, kata menteri energi Serbia, Selasa (12/7/2022).
"Kami saat ini sedang melangsungkan pembicaraan dengan Azerbaijan soal pemesanan kapasitas gas untuk tahun depan karena interkoneksi Serbia-Bulgaria akan selesai pada September," kata Menteri Energi Zorana Mihajlovic pada konferensi energi di Sarejevo.
Pekan lalu, Yunani dan Bulgaria akhirnya menyelesaikan saluran pipa setelah proyek itu sekian lama tertunda. Saluran tersebut diharapkan kedua pihak bisa membantu memutus ketergantungan Eropa terhadap gas Rusia. Saluran pipa akan mengalirkan gas dari Kota Komotini di Yunani utara ke Stara Zagora di Bulgaria, dan akan dihubungkan ke saluran lainnya yang membawa gas dari Azerbaijan.
"Interkoneksi ini bagi kami seperti sumber hidup, hal terpenting yang saat ini sedang dijalankan Serbia ketika kita bicara soal diversifikasi gas," kata Mihajlovic.
Begitu interkoneksi dengan Bulgaria itu rampung, Serbia juga akan bisa mendapat pasokan LNG dari Yunani, katanya. Serbia pada 2008 menggantungkan kebutuhan sektor migas pada perusahaan-perusahaan Rusia. Namun, Serbia bermaksud bergabung dengan Uni Eropa.
Negara itu berada di bawah tekanan negara-negara Barat untuk menyelaraskan kebijakan luar negerinya dengan kelompok negara Eropa tersebut serta menerapkan sanksi terhadap Rusia.