Kamis 14 Jul 2022 18:52 WIB

Kemenlu: WNI di Sri Lanka Selamat dan Aman

Sri Lanka memutuskan keadaan darurat nasional setelah Presiden Rajapaksa kabur.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang menunggu dalam antrian mengharapkan untuk membeli gas memasak di dekat pusat distribusi di Kolombo, Sri Lanka, Selasa, 12 Juli 2022. Menghadapi kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan, pengunjuk rasa pada hari Sabtu menyerbu rumah Presiden Gotabaya Rajapaksa yang diperangi, kantornya di tepi pantai dan kediaman resmi perdana menterinya di hari paling dramatis dari krisis tiga bulan.
Foto: AP/Eranga Jayawardena
Orang-orang menunggu dalam antrian mengharapkan untuk membeli gas memasak di dekat pusat distribusi di Kolombo, Sri Lanka, Selasa, 12 Juli 2022. Menghadapi kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan, pengunjuk rasa pada hari Sabtu menyerbu rumah Presiden Gotabaya Rajapaksa yang diperangi, kantornya di tepi pantai dan kediaman resmi perdana menterinya di hari paling dramatis dari krisis tiga bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sri Lanka tengah dihadapkan oleh aksi demonstrasi besar atas setelah presidennya Gotabaya Rajapaksa kabur karena krisis ekonomi yang melanda negara tersebut. Pemerintahnya memutuskan keadaan darurat nasional oleh karena aksi protes yang meluas.

Perwakilan Indonesia di Sri Lanka (KBRI) Kolombo terus melakukan pemantauan dari dekat atas situasi di negara tersebut. Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di sejumlah wilayah Sri Lanka diimbau untuk menghindari kerumunan massa aksi demo.

Baca Juga

"WNI di Sri Lanka terpantau aman dan tidak ada yang menjadi korban maupun terlibat," ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha pada pengarahan media pekanan secara virtual, Kamis (14/7/2022).

KBRI Kolombo dikatakan terus memantau pergerakan dan kondisi WNI. KBRI juga menyiapkan bahan pangan dan batuan lain untuk WNI paling terdampak di negara yang tengah menghadapi krisis ekonomi paling suram dalam sejarahnya.

Judha menuturkan, hingga kini KBRI Kolombo telah memberikan bantuan logistik kepada WNI yang rentan dan terdampak. "Terdapat 13 WNI yang mendapat bantuan dan yang mendapat bantuan finansial ada tiga orang, di mana mereka berada di luar ibu kota Kolombo," kata Judha. 

Selain itu, KBRI Kolombo juga memastikan pemenuhan hak-hak WNI yang bekerja di Sri Lanka dengan berstatus pekerja migran, dapat terpenuhi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement