REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan akan bekerja untuk mempromosikan hubungan Israel yang sedang berkembang dengan mitra Arab di Timur Tengah. Dukungan ini dia berikan usai bertemu dengan Perdana Menteri sementara Israel Yair Lapid di Yerusalem pada Kamis (14/7/2022).
"Saya berbicara tentang betapa pentingnya dari sudut pandang saya bagi Israel untuk sepenuhnya terintegrasi di kawasan itu,” kata Biden.
Saat pemerintahan Donald Trump, Israel membuat kesepakatan diplomatik dengan empat negara Arab yang dikenal sebagai Abraham Accords. Kini Biden berharap untuk membangun hubungan yang masih baru itu.
Biden akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi pada Jumat (15/7/2022), perjalanan ini untuk bertemu dengan mitra Teluk Arab akhir pekan ini. Hubungan tersebut sebagian besar didasarkan pada keprihatinan bersama tentang program nuklir Iran dan kegiatan militer di seluruh wilayah.
Lapid menggambarkan perjalanan Biden ke Arab Saudi sebagai tindakan yang sangat penting bagi Israel. Biden juga tampaknya memberikan dorongan kepada sosok yang berharap untuk memenangkan masa jabatan penuh dalam pemilihan November.
"Kami memiliki awal yang baik dari hubungan yang panjang," kata Biden.
Selain hubungan tersebut, Biden dan Lapid pun membahas program nuklir Iran yang berkembang pesat. "Kami membahas ancaman Iran. Tidak akan ada nuklir Iran," kata Lapid.