Jumat 15 Jul 2022 12:31 WIB

Arab Saudi Tingkatkan Impor Bahan Bakar Minyak Rusia

Saudi meningkatkan impor bahan bakar minyak dari Rusia sebanyak dua kali lipat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Arab Saudi meningkatkan impor bahan bakar minyak dari Rusia sebanyak dua kali lipat pada kuartal kedua tahun ini.
Foto: AP Photo/Jae C. Hong
Arab Saudi meningkatkan impor bahan bakar minyak dari Rusia sebanyak dua kali lipat pada kuartal kedua tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi meningkatkan impor bahan bakar minyak dari Rusia sebanyak dua kali lipat pada kuartal kedua tahun ini. Impor bahan bakar minyak tersebut untuk memasok pembangkit listrik, guna memenuhi kenaikan permintaan pendingin ruangan ketika musim panas.

Rusia telah menjual bahan bakar dengan harga diskon setelah mendapatkan sanksi internasional atas invasinya ke Ukraina. Peningkatan penjualan bahan bakar minyak ke Arab Saudi menunjukkan tantangan yang dihadapi Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden ketika pemerintahannya berusaha untuk mengisolasi Rusia dan memotong pendapatan ekspor energinya.

Sejumlah negara telah melarang atau mencegah pembelian minyak dari Rusia. Namun Cina, India dan beberapa negara Afrika dan Timur Tengah telah meningkatkan impor minyak Rusia.

Biden akan mengunjungi Arab Saudi akhir pekan ini. Biden diperkirakan akan melakukan lobi untuk agar Saudi meningkatkan pasokan minyak ke pasar global, dengan tujuan membantu menurunkan harga minyak yang telah memperburuk inflasi di seluruh dunia.

Ada sedikit kapasitas cadangan Saudi dan negara lainnya untuk meningkatkan produksi dalam jangka pendek.  Arab Saudi juga telah mempertahankan kerja sama dengan Rusia dalam aliansi produsen global yang dikenal sebagai OPEC+.  Keduanya adalah pemimpin de facto dari masing-masing produsen OPEC dan non-OPEC dalam kelompok itu.

Data yang diperoleh Reuters melalui pelacakan kapal Refinitiv Eikon menunjukkan, Arab Saudi mengimpor 647 ribu ton atau 48 ribu barel per hari (bpd) bahan bakar minyak dari Rusia melalui pelabuhan Rusia dan Estonia pada April-Juni tahun ini. Jumlah impor itu naik dari 320 ribu ton pada periode yang sama tahun lalu. Sepanjang 2021,Arab Saudi mengimpor 1,05 juta ton bahan bakar minyak Rusia. Kementerian Energi Arab Saudi dan Rusia menolak mengomentari peningkatan impor tersebut.

Arab Saudi selama beberapa tahun telah mengimpor bahan bakar minyak Rusia. Impor tersebut dapat mengurangi kebutuhan Saudi untuk memurnikan minyak mentah, dan memotong jumlah minyak yang dibutuhkan untuk membakar tenaga. Dengan demikian, Saudi dapat menjual minyak mentah dengan harga lebih tinggi di pasar internasional.

Saudi beralih ke minyak untuk memenuhi kebutuhan listrik, yang biasanya memuncak karena permintaan untuk pendingin ruangam meningkat ketika musim panas. Beberapa kota di Saudi jauh dari ladang gas alam yang dapat menyediakan bahan bakar lebih bersih untuk pembangkit listrik.

Volume minyak mentah yang digunakan sepanjang musim panas adalah sekitar 600 ribu barel per hari. Sementara volume minyak mentah yang digunakan pada musim dingin sekitar 300 ribu barel per hari. Peningkatan penggunaan gas alam telah mengurangi jumlah pembakaran minyak mentah sebanyak 1 juta barel per hari pada tahun 2010.

Arab Saudi telah mengimpor lebih banyak bahan bakar minyak Rusia melalui pusat minyak Timur Tengah, Fujairah di Uni Emirat Arab. Fujairah telah menerima 1,17 juta ton bahan bakar minyak Rusia sepanjang tahun ini. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 0,9 juta ton bahan bakar minyak pada periode yang sama tahun lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement