Jumat 15 Jul 2022 13:36 WIB

Pertemuan Menkeu G20 di Bali Masih Dibayangi Krisis Perang Ukraina

Sangat penting bagi para pemimpin keuangan G20 untuk mencapai konsensus

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sangat penting bagi para pemimpin keuangan G20 untuk mencapai konsensus selama pembicaraan di Bali.
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sangat penting bagi para pemimpin keuangan G20 untuk mencapai konsensus selama pembicaraan di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Pertemuan para menteri keuangan negara anggota G20 dan mitra akan digelar di Bali. Pertemuan ini masih dibayangi krisis perang Ukraina. Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sangat penting bagi para pemimpin keuangan G20 untuk mencapai konsensus selama pembicaraan di Bali.

Sri Mulyani juga memperingatkan, jika tidak mencapai konsensus tersebut, bisa menjadi bencana bagi negara-negara berpenghasilan rendah yang menghadapi kenaikan pangan dan energi. Indonesia sebagai presiden G20 tahun ini berupaya mencapai titik temu dalam forum tingkat tinggi di tengah perang hingga meningkatnya tekanan ekonomi dari melonjaknya inflasi.

Invasi Rusia ke Ukraina telah membayangi pertemuan G20 sebelumnya, termasuk pertemuan para menteri luar negeri pekan lalu. Sri Mulyani mengatakan dunia memiliki harapan besar bahwa G20 akan dapat menemukan solusi untuk tiga ancaman perang, kenaikan harga komoditas dan efek limpahannya pada kemampuan negara-negara berpenghasilan rendah untuk membayar utang.

"Kami sangat sadar bahwa biaya kegagalan kami untuk bekerja sama lebih dari yang kami mampu. Konsekuensi kemanusiaan bagi dunia, dan terutama bagi banyak negara berpenghasilan rendah akan menjadi bencana besar," katanya.

Anggota G20 termasuk negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia dan menuduhnya melakukan kejahatan perang di Ukraina. Negara G20 juga termasuk negara-negara seperti Cina, India dan Afrika Selatan, yang lebih diam dalam tanggapan mereka.

Sri Mulyani meminta anggota G20 untuk lebih sedikit berbicara tentang politik dan membangun jembatan antara satu sama lain untuk memberikan keputusan dan tindakan yang lebih teknis.

"Kita perlu memperkuat semangat multilateralisme, kita juga perlu membangun jaring pengaman untuk kerja sama kita di masa depan,” katanya.

Pejabat Jerman dan Prancis telah menyatakan skeptisisme bahwa kesamaan visi dapat dicapai karena ketegangan di Ukraina. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengutuk perang brutal dan tidak adil Rusia di Ukraina.

Ia mengatakan pejabat keuangan Rusia yang ambil bagian dalam pertemuan itu berbagi tanggung jawab atas konsekuensi mengerikan perang. RI mengkonfirmasi bahwa Menteri Keuangan Ukraina diharapkan untuk berbicara di salah satu sesi secara virtual. Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov juga akan berpidato dalam pertemuan tersebut secara virtual, dengan wakilnya melakukan perjalanan ke Bali.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov keluar dari satu sesi pertemuan dengan rekan-rekannya di Bali pekan lalu, menyusul apa yang disebutnya "kritik gila-gilaan" terhadap negaranya atas perang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement