Jumat 15 Jul 2022 13:55 WIB

Menkeu AS di Forum G20 Kecam Pejabat Rusia

Menkeu AS Janet Yellen mengecam perang brutal dan tidak adil Rusia

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengecam perang brutal dan tidak adil Rusia di Ukraina yang memberikan dampak negatif ke dunia
Foto: ANTARA FOTO/POOL/Made Nagi
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengecam perang brutal dan tidak adil Rusia di Ukraina yang memberikan dampak negatif ke dunia

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengecam perang brutal dan tidak adil Rusia di Ukraina yang memberikan dampak negatif ke dunia. Ia juga menunjuk para pejabat keuangan Rusia yang datang ke Bali untuk pikul tanggung jawab atas konsekuensi mengerikan dari perang.

Berbicara pada sesi pembukaan pertemuan para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral, Kamis (14/7/2022), Yellen menyambut Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko. Ia juga meminta komunitas global meminta pertanggungjawaban ke Rusia atas dampak perang terhadap harga energi dan meningkatnya kerawanan pangan.

Wakil Menteri Keuangan Rusia Timur Maksimov berada di Bali untuk pertemuan tersebut. Sementara Menteri Keuangan Anton Siluanov berpartisipasi secara virtual ketika Yellen berbicara.

"Anda berbagi tanggung jawab atas nyawa tak berdosa yang hilang dan korban manusia dan ekonomi yang berkelanjutan yang disebabkan perang di seluruh dunia," katanya, berbicara kepada para pejabat Rusia.

Yellen mengatakan dia akan terus mendorong keras untuk membatasi harga minyak Rusia yang dia katakan akan membantu menurunkan harga energi dan mempertahankan aliran minyak global.

Gagal mengadopsi langkah-langkah seperti itu, lanjutnya, akan menutup sejumlah besar minyak Rusia, yang akan mendorong harga minyak global lebih tinggi. Ia juga berharap bahwa Cina dan India akan melihat kepentingan mereka untuk berpartisipasi.

"Ini akan memberi Rusia cara untuk terus mengekspor minyak dan itu akan membantu konsumen di seluruh dunia, termasuk di Cina dan India, menghindari lonjakan harga minyak global," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement