Ahad 17 Jul 2022 07:21 WIB

Israel Ingin Tahun Depan Keberangkatan Haji Langsung ke Saudi

Riyadh mengatakan wilayah udaranya akan terbuka untuk semua maskapai, termasuk Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Jamaah calon haji melakukan tawaf di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (6/7/2022). Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Freij mengharapkan minoritas Muslim di negara itu dapat terbang langsung ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah haji pada tahun depan.
Foto: ANTARA FOTO/Handout/Saudi Press Agency/pras/n
Jamaah calon haji melakukan tawaf di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (6/7/2022). Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Freij mengharapkan minoritas Muslim di negara itu dapat terbang langsung ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah haji pada tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Freij mengharapkan minoritas Muslim di negara itu dapat terbang langsung ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah haji tahun depan. Sehari sebelumnya Riyadh mengatakan wilayah udaranya akan terbuka untuk semua maskapai, termasuk Israel. 

Freij mengatakan pada Sabtu (16/7/2022), keputusan Saudi menunjukkan upaya yang didorong Amerika Serikat (AS) untuk menggerakkan negara-negara menuju hubungan yang lebih normal berada pada tahap yang sangat maju. Tindakan ini dinilai dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan bagi umat Islam seperti dirinya.

Baca Juga

"Saya percaya bahwa, dalam setahun, warga Muslim Israel akan dapat terbang dari Ben Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah dan dari sana ke Mekah untuk memenuhi tugas hajinya," kata Freij kepada penyiar publik Kan.

Pekan lalu, Freij mengatakan, telah meminta Arab Saudi untuk mengizinkan penerbangan langsung Tel Aviv-Jeddah bagi jamaah haji. Seorang pejabat AS mengatakan pada Kamis (14/7/2022), bahwa izin tersebut sedang dikerjakan.

Arab Saudi telah lama menerima jamaah haji dari Israel. Namun mereka harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga terlebih dahulu. Dalam melaksanakan ibadaj haji, jamaah dikenakan biaya sekitar 11.500 dolar AS untuk tinggal selama seminggu. 

Arab Saudi hingga kini belum mengakui Israel dan melakukan hubungan diplomatik secara res2. Riyadh mengatakan bahwa ini akan membutuhkan penyelesaian tujuan kenegaraan Palestina terlebih dahulu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement